Masariku Network, 28 November 2003
Teror, Provokasi dan Intimidasi
Laporan Poso Watch Network; 26 November 2003
Tekat dan instruksi yang diserukan oleh Ikatan Persaudaraan Muslim Senasib
Sepenanggungan Korban Poso, tertanggal 17 November 2003(terlampir), bukan cuma
isapan jempol, ini serius dan sedang dilaksanakan oleh mereka yang menamakan diri
Kelompok Putih atau Jamaah Islamiah Sulawesi Tengah.
Pola dan Strategi yang diterapkan :
Penghadangan jalur-jalur Logistik/strategis Kristen.
Pembunuhan Misterius orang-orang/tokoh penting Kristen.
Penyerangan Massal yang Mengagetkan.
Pembakaran massal dan pengusiran warga Kristen dari wilayah Pemukiman. Target
Utama adalah menggempur dan menghancurkan kota Tentena yang dianggap sebagai
benteng terakhir komunitas kristen di Sulawesi Tengah.
Terbukti sejak seruan ini diedarkan, terjadi beberapa penyerangan/rentetan
penembakan di Kawasan desa-desa pemukiman Kristen antara lain, Desa Tonipa,
Desa Kawua, Desa Silanca, Desa Sepe, Desa Matako dan Desa Pantangolemba.
Tadi malam 25 November 2003, sekitar pukul 21.30 (malam), Kelompok Jamaah
Islamiah (teroris) melakukan penembakan sporadis ke arah perumahan penduduk di
Desa (Kristen)Buyumboyo, 3 km arah timur Poso. Sampai saat ini belum diketahui
apakah ada yang tewas, tetapi banyak yang luka-luka. Masyarakat berlarian mencari
perlindungan ke arah kompleks TVRI/PLN yang ada pos aparat. Gema peristiwa
rentetan penembakan tersebut langsung terinformasi ke masyarakat Tentena,
sehingga terjadi ketegangan sepanjang malam, dan diadakan penjagaan; karena
diperkirakan mereka bisa muncul di Tentena. Kemudian sekitar pukul 23.00 atau
24.00, dua bom meledak disekitar toko Hero(milik orang Kristen yang tidak dibuka
lagi) di Jl. Irian Poso. Satu lagi tidak meledak.
Dalam perkiraan kami, bahwa kelompok ini memang sedang menciptakan suasana
Instabilitas, memancing reaksi emosional masyarakat Kristen, sekaligus
memprovokasi masyarakat Kristen/muslim supaya terseret dalam kerusuhan besar.
Masyarakat Kristen di Tentena Poso memang berusaha untuk tidak terpancing, tidak
mau berperang lagi, tidak punya senjata apa-apa(semua telah diserahkan kepada
aparat), sekarang ini sedang mengalami teror/tekanan mental dan merasa sangat
terintimidasi. Dalam beberapa hari terakhir ini kami para tokoh Agama dan tokoh
masyarakat terus-menerus menerima telpon bernada ancaman dan ejekan.
Baru-baru ini pemerintah dan Masyarakat disini menjadi resah karena menerima surat
pemberitahuan bahwa pada tanggal 28 November 2003, ada 30 truk berisi orang-orang
muslim yang katanya ingin berdarmawisata ke SIURI COTTAGES dan AIR TERJUN
WERA Tonusu; kawasan ini terletak di danau Poso dan untuk tiba ditempat itu, harus
melintasi kota Tentena. Mereka katakan di izinkan atau tidak, mereka tetap
berangkat. Berita ini bagaikan serangan bom dahsyat yang meledak dipikiran
masyarakat; Kami memang tidak bisa menjamin apakah kalau benar mereka berniat
untuk tour, perjalanannya bisa aman? Bisa jadi ada orang-orang kita yang nekat
lempar batu atau bom rakitan? Apakah memang ini suatu pancingan? Kami tidak
mungkin berharap pada Pemerintah, untuk keamanan.
Kami hanya dapat berharap pertolongan Tuhan!
DR. HENOCH F. SAERANG
Poso Watch Network
Received from MWDC via MASARIKU NETWORK
|