\

 

 

 

 

 

 The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Media Indonesia


Media Indonesia, Rabu, 03 Desember 2003 00:28 WIB

Poso Memanas, Intelijen perlu Ambil Langkah Efektif

JAKARTA--MIOL: Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan perkembangan terakhir di Poso, Sulteng, makin memanas, sehingga pemerintah, TNI, Polri, dan aparat intelijen perlu segera mengambil langkah-langkah lebih efektif untuk menanganinya.

"Namun yang menjadi persoalan adalah masyarakat di Poso ternyata cukup rentan dengan mudah terprovokasi dan kena agitasi, meskipun keadaan sebenarnya telah membaik sejak perjanjian Malino," katanya seusai Rakor Polkam di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan kedua komunitas yang dulunya bertikai tidak lagi berbenturan atau saling berhadap-hadapan, namun apa yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya ternyata membutuhkan upaya rehabilitasi mental dan rekonsiliasi di kalangan masyakat. "Kita pastikan rakyat Poso tetap rentan terhadap berbagai pemicu, seperti provokasi dan agitasi," katanya.

Ia menyebutkan dari temuan intelijen, ada dugaan tentang adanya kepentingan pihak ketiga untuk mengacaukan proses perdamaian yang tengah berlangsung. "Motivasi pihak ketiga itu, apakah untuk mengacaukan keadaan atau ada motivasi lainnya, sedang didalami," katanya.

Mengingat rawannya situasi di Poso, maka pasukan keamanan diperbesar jumlahnya, dan metode operasinya dikembangkan. Misalnya, dilakukan patroli dan pengejaran yang ofensif terhadap mereka yang mengacaukan keadaan Poso agar mereka tidak bisa lagi melakukan pengacauan. "Ini tadi yang diputuskan, dan Panglima TNI maupun Kapolri akan menindaklanjutinya," katanya.

*

Susilo mengakui penanganan Poso tidak mudah karena wilayah yang luas, dan tindakan pengacauan dilakukan melalui penembak runduk dengan jumlah personil yang kecil. "Itu yang kita cari untuk dicegah dan diatasi," katanya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa masyarakat Poso belum kooperatif saat turunnya tim investigasi yang kemungkinan disebabkan karena takut atau tidak ingin dilibatkan dalam konflik, sehingga tindakan itu tidak mendukung untuk menemukan pelaku kekerasan baru.

Kinerja pemerintah daerah juga dinilai masih kurang profesional dalam menangani konflik, padahal pemerintah daerah sebenarnya yang paling mengetahui keadaan, kata Menko Polkam.

Setidaknya dua warga sipil tewas dan empat lain cedera, menyusul aksi penyerangan bersenjata orang tak dikenal di Desa Tobamawu, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Sabtu (29/11).

Aksi kekerasan ini merupakan keempat kalinya di wilayah Kabupaten Poso kurun dua hari terakhir, yakni setelah peledakan bom di Pusat Perbelajaan "Sintuwu Maroso" di kecamatan Kota Poso, penyerangan bersenjata di desa Kilotrans (Poso Pesisir), serta perusakan Kantor Polsek di Tentena (Pamona Utara). (Ant/O-1)

Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044