Media Indonesia, Selasa, 11 November 2003 20:36 WIB
INTERNASIONAL
Bencana, Jika Jihad Diterapkan untuk Kepentingan Politik
KAIRO--MIOL: Pakar tafsir Al-Quran Prof Dr Muhammad Rumrawi MA, menegaskan
bahwa jika jihad hanya diterapkan untuk kepentingan politik sesaat, maka yang
muncul bencana kemanusiaan. Bisa jadi kelompok garis keras ditunggangi intel
asing.
"Ada kalangan yang salah kaprah menafsirkan jihad secara sempit, yaitu jihad
diterapkan untuk kepentingan politik sehingga pada gilirannya menimbulkan bencana
kemanusiaan," kata Prof Rumrawi dalam ceramahnya di Masjid Indonesia, di Kairo,
Mesir, Senin (10/11)malam.
Ceramah dialogis seusai salat tarawih berjemaah tersebut, antara lain dihadiri Kepala
Bidang politik KBRI Kairo Agil Salem Al-Attas, dan masyarakat Indonesia setempat.
Penjelasan Prof Rumrawi itu merupakan jawaban atas pertanyaan seorang anggota
jemaah tarawih di Masjid Indonesia. Penanya tersebut memperihatinkan adanya
kelompok-kelompok Islam garis keras yang diduga melancarkan aksi bom mematikan
dengan dalih berjihad untuk Islam.
Sesungguhnya sangat berbahaya bila ayat-ayat jihad dalam Al-Quran ditafsirkan
secara harfiah tanpa pendalaman maknawi, kata Rumrawi, peraih doktor bidang tafsir
Al-Quran pada Universitas Al-Azhar, Kairo, itu.
*
Disinggung tentang kelompok Islam garis keras di Indonesia yang diduga
melancarkan serangkaian aksi bom bunuh diri, Prof Rumrawi mensinyalir bahwa tidak
menutup kemungkinan anggota kelompok garis keras itu diperalat oleh intelijen asing
untuk merusak nama baik Islam di Tanah Air.
"Tidak tertutup kemungkinan, para pemimpin dan anggota kelompok garis keras itu
telah terjaring intelijen asing, yang bisa jadi mereka (kelompok garis keras) sendiri
tidak mengetahuinya untuk dijadikan alat kepentingan asing," katanya.
Guru besar ilmu tafsir pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya itu
mencontohkan bahwa pernah ada kejadian, seorang dai berceramah di depan anggota
jemaahnya tapi tiba-tiba sang dai itu menghilang, dan tak lama berselang muncul
aparat menangkap anggota jamaah itu.
"Kejadian seperti ini kan aneh. Bisa jadi, sang dai itu telah terjaring intelijin asing,
yang pada gilirannya memperburuk citra Indonesia," katanya menambahkan.
Ia mensinyalir pula bahwa intelijen asing menciptakan skenario serentetan aksi bom
di Indonesia dengan tujuan memperburuk citra Indonesia sebagai negara teroris.
Dalam ceramah tersebut, Prof Rumrawi menitikberatkan pembahasan tentang makna
kemanusiaan dalam pandangan Al-Quran.
Prof Rumrawi bersama keluarga berkunjung ke Kairo selama beberapa hari setelah
menunaikan ibadah umrah di Mekah, Arab Saudi, dalam bulan suci Ramadan 1424
Hijriyah ini. (Ant/O-1)
Copyright © 1999-2002 Media Indonesia. All rights reserved.
|