Maluku Media Centre, Sabtu, 29/11/2003 15:42:18 WIB
Tergabung Dalam Operasi Mutiara 8 1.002 Anggota Brimob Tiba
di Maluku
Reporter: Azis Tunny
Ambon, MMC --- Sebanyak 1.002 personil Brimob Penugasan dari Markas Besar
(Mabes) Polri dan tujuh Kepolisian Daerah (Polda), pekan ini telah berada di Provinsi
Maluku dan Maluku Utara. Pasukan ini berada di Bawah Komando Operasi (BKO)
Polda Maluku untuk tugas Operasi Mutiara 8 tahun 2003/2004.
Pasukan yang diberangkatkan dengan kapal perang TNI Angkatan Laut ini, membawa
pasukan dari Jakarta, sempat singgah di Manado pada hari raya Idul Fitri. Kapal
selanjutnya singgah di Ternate, ibukota Maluku Utara, Kamis (27/11) untuk
menurunkan 263 personil yang ditempatkan di sana. Selanjutnya, 739 personil
lainnya diturunkan di Pangkalan TNI Angkatan Laut Ambon, Jumat (28/11).
Kapolda Maluku Brigjen Polisi Bambang Sutrisno usai upacara penerimaan di
Lapangan Lanal Ambon, Jumat (28/11) menyatakan, kehadiran pasukan Brimob
Penugasan, sangat dibutuhkan untuk mengamankan dua wilayah yang baru pulih dari
konflik. Kedatangan pasukan Brimob Penugasan juga guna mengantisipasi
kekurangan personil pasca penarikan pasukan TNI dan untuk mengantisipasi tugas
pengamanan pemilihan umum (Pemilu) 2004.
"Semoga kehadiran pasukan ini dapat mencegah terjadinya kembali konflik antar
masyarakat. Karena mungkin masih ada oknum-oknum yang tidak menginginkan
perdamaian di Maluku," tandas Kapolda.
Dijelaskan, Pasukan Brimob yang didatangkan ini bertugas di wilayah hukum Polda
Maluku yakni Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara selama enam bulan.
Pasukan ditempatkan di daerah-daerah rawan serta daerah lain yang disesuaikan
dengan kebutuhan pengamanan menjelang pelaksanaan Pemilu 2004.
Selain itu, sebanyak 300 personil Brimob juga disiapkan sebagai pasukan cadangan
untuk sewaktu-waktu dikirim ke Maluku untuk menambah kekuatan pasukan yang
ada. Pasukan cadangan ini tetap berada di Jakarta dan akan dikirim tergantung
situasi keamanan Maluku.
Personil yang telah tiba di Maluku, menurut Bambang Sutrisno, akan ditempatkan di
Pulau Buru, Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tengah dan Pulau
Ambon. Pasukan dikirim ke tempat penugasan secara bertahap.
Kehadiran pasukan Brimob ini, adalah atas permintaan Kapolda Maluku Bambang
Sutrisno kepada Kapolri Jenderal Polisi Da'i Bachtiar agar menambah jumlah aparat
Brimob. Alasannya, untuk mengantisipasi masa transisi beralihnya status darurat
sipil ke tertib sipil.
Kapolri lantas memutuskan, mengirim 1.002 personil BKO Brimob ke Maluku dan
Maluku Utara. Personil Brimob tersebut terbagi ke dalam 10 satuan setingkat kompi
(SSK) yang berasal dari beberapa Polda. Tujuh Polda yang masing-masingnya
mengirim satu SSK Brimob yakni Polda Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Selain
tujuh SSK tersebut, tiga SSK diambil dari Resimen Brimob Mabes Polri.
Kehadiran Pasukan Brimob ini menggantikan 398 personil Brimob Penugasan yang
tergabung dalam Operasi Mutiara 7 tahun 2002/2003. Mereka telah habis masa tugas
di Maluku. Pasukan yang diganti berasal dari Brimob Sat-2 sebanyak dua kompi,
Brimob Sat-3 sebanyak dua kompi, Polda Nusa Tenggara Barat satu kompi, Polda
Sulawesi Selatan satu kompi dan Polda Sulawesi Utara satu kompi. Rencananya,
mereka yang telah habis masa tugasnya dipulangkan dari Ambon, Minggu (30/11).
Penambahan pasukan di Maluku dan Maluku Utara ini membuat Bambang optimis,
kekuatan aparat keamanan mampu mengeliminir potensi konflik dan gangguan
Kamtibmas. "Dengan kekuatan pasukan yang ada sangat membuat kita percaya diri
untuk menjamin kondusifnya Maluku dan Maluku Utara," katanya.
Sementara itu, Komandan Detasemen Operasi Mutiara 8 Kompol Pradah P berharap,
kehadiran pasukannya mampu menjamin keamanan masyakat dalam beraktivitas.
"Apa yang nantinya dilakukan aparat di sini untuk mengkondusifkan situasi,"
harapnya.
Salah satu anggota Brimob BKO yang telah habis masa tugasnya, Bratu Hendra
Purnama kepada MMC mengakui, situasi Maluku saat ini sudah sangat kondusif.
Sehingga menurutnya, aparat satuan tugas (Satgas) yang bertugas di Maluku
terkesan tidak ada kerjaan.
"Kita di Ambon ini nganggur karena konflik sudah reda. Beda dengan situasi Aceh,"
kata anggota Sat 2 Pelopor tersebut.
Sementara itu, pasukan Satgas TNI BKO yang masih berada di wilayah teritorial
Kodam XVI/Pattimura sebanyak enam batalyon. Di Provinsi Maluku terdapat Yon
Arhanudse 8, Yon Arhanudse 11, Yonkav 10 dan Yon Arhanudri 1. Sedangkan
Provinsi Maluku Utara terdapat Yon Armed 5 dan Yon Armed 15. Penarikan pasukan
TNI ini direncanakan berakhir pada akhir Mei 2004. (MMC)
© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
|