Maluku Media Centre, Selasa, 11 November 2003
Sulut Akan Keluarkan Paksa Ribuan Pengungsi
Sumber: Kompas
Manado, Kompas - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang melakukan upaya
terakhir memulangkan ribuan pengungsi yang mestinya sudah pulang tetapi faktanya
masih saja ada di berbagai tempat penampungan pengungsi di Sulut. Jika setelah
upaya terakhir mereka masih juga bertahan di lokasi pengungsian, maka langkah
berikutnya adalah mengeluarkan mereka secara paksa dari lokasi pengungsian.
"Termasuk membongkar paksa bangunan-bangunan darurat yang mereka (para
pengungsi) tempati," kata Sekretaris Wilayah Provinsi Sulut Johanis Kaloh ketika
dihubungi Kompas, Senin (10/11). Pokoknya, setelah upaya terakhir ini, pemprov
takkan kompromi lagi karena semua upaya pemulangan ke tempat asal sudah
dilakukan secara manusiawi dan berdasarkan standar, termasuk mengurus mereka
yang ingin menetap di Sulut.
Semestinya, kata Kaloh, dilihat dari total dana yang dikeluarkan pemerintah pusat
melalui berbagai proyek Departemen Sosial, pada saat ini tidak ada lagi persoalan
pengungsi di Sulut. Sebab, sesuai perhitungan, seluruhnya sudah dipulangkan,
termasuk sebagian yang sudah menetap di Sulut.
Namun, kenyataannya masih ada pengungsi di kamp-kamp pengungsian, bahkan
jumlahnya berkisar ribuan orang. Artinya, lanjut Kaloh, setelah mereka menerima
jatah bantuan pemulangan pengungsi dari Depsos yang disalurkan melalui dinas
sosial tingkat provinsi dan kabupaten/kota, termasuk menerima biaya hidup, mereka
tidak pulang.
"Kalau toh mereka pulang, sebagian kembali lagi dan kemudian menempati kamp-
kamp pengungsian di Manado, Minahasa, dan Bitung," ujar Kaloh yang beberapa jam
sebelumnya menerima laporan resmi perihal problematika pengungsi dari Kepala
Dinas Kesejahteraan Sosial Sulut Johnny Runtu dan tim evaluasi dari Depsos di
Jakarta.
Kaloh mengaku, memang ada ribuan pengungsi yang ternyata setelah dievaluasi tak
mau lagi pulang ke kampung halaman karena alasan macam-macam, antara lain
trauma menghadapi kondisi di kampung asal. Alasan lainnya adalah mereka sudah
tidak punya tanah dan rumah karena sudah diduduki orang lain. (FR)
© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
|