Maluku Media Centre, Selasa, 16/12/2003 21:18:04 WIB
Kecewa Pemerintah Provinsi Maluku Pengungsi di Ambon
Ancam Boikot Pemilu
Reporter: Rudy Rumthe
Sebagian pengungsi di Maluku mengancam tidak menggunakan hak pilihnya pada
pemilihan umum (pemilu) tahun 2004. Sebab, berbagai kebutuhan pengungsi selama
ini diabaikan. Mereka menuding Pemerintah Provinsi Maluku kurang serius mengurus
nasib mereka.
Ancaman tidak ikut pemilu tersebut disampaikan para pengungsi yang unjuk rasa ke
kantor Gubernur Maluku, Selasa (16/12). Sekitar seratus pengungsi meminta hak
mereka diperhatikan dengan baik oleh pemerintah
Max Pelamonia, 54 tahun, yang saat ini mengungsi di Wisma Atlet Karangpanjang
Ambon, kepada MMC mengatakan, mereka terpaksa unjuk rasa karena bantuan
untuk bahan bangunan rumah yang dijanjikan pemerintah melalui Dinas
Kesejahteraan Sosial belum juga terealisasi. Pelamonia adalah pengungsi asal Desa
Batumerah, Kecamatan Sirimau, Ambon.
Hal senada dikeluhkan pengungsi asal Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon
Baguala, Matdoan, yang saat ini mengungsi ke Passo. Menurut dia, pemerintah
berjanji mencairkan bantuan dalam waktu dekat. Nyatanya, setelah lama ditunggu,
bantuan tak kunjung mengucur.
Matdoan menyesalkan bahwa untuk tahap pertama saja, dari 2.000 kepala keluarga
(KK) terdapat 1.068 KK yang belum mendapatkan bantuan tersebut. Padahal
pemerintah menetapkan batas akhir penanganan pengungsi Desember 2003.
Pelamonia dan Matdoan mengancam akan memprovokasi para pengungsi untuk tidak
menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2004 jika hak mereka belum dipenuhi.
"Bagaimana kita bisa ikut pemilu kalau kebutuhan kami tidak diperhatikan?" kata
Pelamonia.
Menanggapi ancaman wakil-wakil pengungsi ini, Ketua Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Provinsi Maluku Drs. Idrus Tatuhey mengatakan, hal ini dikembalikan kepada
moral para pengungsi. Dia mengharapkan para pengungsi tidak memprovokasi
sesama pengungsi. Dia meminta para pengungsi dapat menentukan pilihan dan
memilih orang yang mereka percaya untuk menjadi wakil rakyat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Lintas Masyarakat (Kesbanglinmas) Provinsi Maluku
A. G. Wokanubun mengatakan, pemerintah akan selalu memperhatikan nasib para
pengungsi. Oleh karena itu, dia menilai tindakan untuk tidak mengikuti pemilu
merupakan hal yang salah dan hanya merugikan diri sendiri. (MMC)
© 2003 Maluku Media Centre, All Rights Reserved
|