Radio Nederland Wereldomroep, Senin 01 Desember 2003 06:45 WIB
Milisi Satgas Merah Putih di Papua, Untuk Apa?
Sembari menunggu peradilan banding, Eurico Gutteres tetap aktif saja membentuk
milisi. Ketua sayap pemuda PDI Perjuangan, Banteng Muda Indonesia ini, terjun ke
kabupaten Mimika, Papua, membentuk satgas merah putih. Gutteres sebelumnya
sudah divonis 10 tahun penjara dalam kasus pelanggaran HAM berat Timor Timur.
Aloysius Renwarin, ketua Elsham Papua, bertutur kepada Radio Nederland tentang
misi Gutteres di propinsi ujung timur Indonesia tersebut.
Aloysius Renwarin [AR]: Tiga minggu lalu Eurico Gutteres itu mengunjungi kota
Timika dia membentuk suatu organisasi, suatu kelompok pendukung merah putih
yang seperti pernah diberlakukan di Timor Leste itu, kelompok Besi Merah Putih dan
mereka sudah terima kurang lebih 200 orang. Dia juga menyurati bupati Mimika untuk
memberikan dukungan moril maupun dana untuk organisasi tersebut.
Setelah kami konfirmasi kepada beberapa pejabat di Pemda Papua dan mereka sama
sekali tidak menyetujui kehadiran Eurico Gutteres di Papua khususnya Timika.
Kelihatan dia datang ke Papua membentuk organisasi itu tanpa berhubungan dengan
pemerintah yang berkuasa sekarang misalnya ke gubernur.
Radio Nederland [RN]: Tetapi pak Aloysius lucu, artinya kalau tidak disetujui oleh
pemerintah setempat kenapa dia bisa membentuk itu, kenapa tidak ditangkap atau
tidak diusir ke luar Papua?
AR: Kehadiran dia di Timika itu sangat dirahasiakan sehingga setelah dia menyurati
bupati dan mass media di Timika mengetahui dan mereka publikasi itu setelah itu dia
sudah kembali ke Jakarta
RN: Nah bagaimana dengan polisi, TNI sendiri yang ada di sana? Bukankah kalau
polisi/TNI selalu pakai semboyan damai itu indah, artinya kalau ada
kelompok-kelompok yang dianggap malah meresahkan tentu mereka bertindak.
Apakah TNI/Polri bertindak di sana?
AR: TNI dan Polri belum memberikan sikap tentang kehadiran Gutteres di kota
Timika.
RN: Satgas ini berlatih ala militer?
AR: Ini sangat dirahasiakan kami hanya baru tahu sampai dengan tadi pagi kurang
lebih 200 orang yang sudah direkrut jadi anggota Satgas tersebut. Mengenai
pendidikan dan pelatihan bagi para pendaftar itu belum kami tahu. Menurut informasi
kami kami peroleh dari relawan kami di Timika sampai hari ini mereka masih
membuka pendaftaran. Formulir masih dibagi di kelompok-kelompok tertentu untuk
mendaftarkan diri menjadi Satgas Merah Putih.
RN: Ngeri sekali ya, artinya Eurico Gutteres adalah salah seorang tersangka penjahat
hak-hak asasi manusia. Dia diduga terlibat aktif membunuhi ratusan bahkan ribuan
orang di Timor Timur. Nah sekarang dia bentuk pasukan yang sama di Papua. Ini kan
bahaya sekali, tapi kenapa seolah-olah Polisi/TNI di sana membiarkan saja ya?
AR: Kami juga masih tanya kepada pihak aparat. Apa mereka sudah tahu
kehadirannya dia, sangat rahasia atau dia didukung oleh kelompok tertentu untuk
membuat Satgas Merah Putih di Timika. Hanya kami mendorong kepada Pemda
Tingkat I Papua untuk berbicara kepada Muspida Papua untuk melarang organisasi
tersebut.
Saya kira ada konspirasi dari pihak tertentu untuk mengacaukan Papua. Dengan
kehadirannya Eurico Gutteres, kondisi sosial politik di Papua yang sekarang tidak
menentu misalnya sekarang ada larangan penaikkan bendera oleh Muspida Papua,
ternyata Mendagri Hari Sabarno mengijinkan sehingga membuat rakyat Papua
menjadi bingung.
Misalnya kemarin pagi di kota Manokwari tepatnya di Amban mereka menaiki
bendera Bintang Kejora, kelompok pendukung Melanisia Barat di sana.
RN: Jadi artinya Jakarta linglung, masyarakat Papua yang ditangkapi?
AR: Ya saya kira situasi itu yang diinginkan oleh Jakarta untuk mengacaukan Papua
misalnya konflik beberapa bulan lalu di Timika itu jelas terjadi pro dan kontra sehingga
kelompok ini bisa mendukung kebijakan Jakarta.
RN: Tapi menurut Anda apakah pengiriman Eurico Gutteres ini, laskar merah putih ini,
ada kaitan langsung dengan PDI Perjuangan ya karena mereka beberapa kali
menyatakan pendukung PDI Perjuangan dan juga beberapa orangnya anggota PDI
Perjuangan dan juga berhubungan dengan Megawati Soekarnoputri sendiri. Apakah ini
satu paket begitu? Jakarta linglung, PDI Perjuangan bermain juga?
AR: Nah ini yang menjadi menarik sekali bagi kami di Papua dengan melihat kondisi
politik sosial di Indonesia dalam rangka pemilihan umum tahun 2004. Sehingga saya
kira kepentingan politik akan menjadi besar membuat kondisi tidak tenang sehingga
partai tertentu bisa meraih keuntungan daripada kondisi politik yang lagi runyam
seperti di Papua sekarang ini.
RN: Partai tertentu itu konotasinya bisa PDI Perjuangan ya, karena Eurico Gutteres
ini kan terkait kesana?
AR: Ya saya kira itu jelasnya ke sana.
Demikian Aloysius Renwarin, ketua Elsham Papua di Jayapura.
© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
|