Radio Nederland Wereldomroep, Sabtu 13 Desember 2003 07:00 WIB
Apa Maksud Kepergian Pemimpin FKM RMS ke Amerika Serikat?
Alex Manuputty, Pemimpin eksekutif Front Kedaulan Maluku FKM untuk Republik
Maluku Selatan meninggalkan Indonesia. Bulan lalu ia bertolak ke Amerika Serikat,
katanya untuk mengkampanyekan pengembalian kemerdekaan Maluku Selatan. Apa
yang akan dilakukan pemimpin eksekutif FKM yang sempat dihukum karena tuduhan
makar dan yang baru saja dibebaskan pengadilan kasasi? Radio Nederland
menghubungi Samy Waleruni, Pimpinan Yudikatif Front Kedaulatan Maluku untuk
RMS. Pertama kami tanyakan apakah benar Alex Manuputty baru akan kembali
kalau kedaulatan Maluku sudah tercapai.
Samy Waleruni [SW]: Kita mengharapkan seperti itu karena memang yang pertama,
Republik Maluku Selatan itu memiliki syarat-syarat yuridis yang sangat kuat, lebih
kuat dari Republik Indonesia yang proklamasinya 17 Agustus 1945, lebih kuat dari
proklamasi negara Indonesia Timur 23 Desember 1946, lebih kuat dari proklamasi
pembentukan NKRI proklamasi 15 Agustus 1950 dan beberapa negara di dunia. Oleh
berbagai sarjana dikatakan bahwa Republik Maluku Selatan memiliki status judisial
yang lebih tinggi nilainya dari beberapa negara di dunia yang kedaulatannya telah
diakui oleh PBB.
Untuk itu keberangkatan dokter Alex Manuputty ke Amerika itu atas undangan
teman-teman di Amerika itu adalah untuk mendesak Amerika, PBB dalam hal ini
untuk membuka kembali dua agena PBB yang menyangkut RMS yang pernah ada,
dan yang kedua, mendesak Sekjen PBB untuk memperhatikan secara
sungguh-sungguh rekomendasi dari Komisi HAM PBB menyangkut kemerdekaan
Maluku tahun 1998 itu sudah ada rekomendasi. Lalu juga rekomendasi forum
negara-negara Pasifik Selatan tahun 2002 yang lalu untuk kemerdekaan Maluku.
Kami tidak menuntut merdeka, tidak. Kami hanya menuntut pengembalian
kedaulatan, karena kemerdekaan negara kami kemerdekaan yang sangat syah.
Radio Nederland [RN]: Bukankah di luar negeri sudah banyak perwakilan RMS di
sana?
SW: Jadi pada saat kami dibebaskan demi hukum 7 November 2003 yang lalu, kami
mendapat undangan dari satu LSM di Amerika, kami berdua. Tetapi kami putuskan
hanya seorang saja yang pergi, satu orang yang tinggal. Karena kalau dua-dua pergi
nanti ada provokasi bahwa kami telah melarikan diri. Jadi untuk itu saya kembali ke
Maluku untuk memperkuat semangat masyarakat Maluku untuk berjuang. Sedangkan
dokter Alex Manuputty yang berangkat ke Amerika.
Kami sadar memang bahwa ada perwakilan-perwakilan FKM RMS di berbagai
belahan, tetapi kehadiran dokter Alex di sana itu juga memberikan semangat dan
memacu pekerjaan mereka supaya lebih cepat selesai, itu masalahnya.
RN: Mungkin karena gerak-gerik dokter Alex kalau di Indonesia sangat terbatas
begitu?
SW: Iya memang itu betul. Jadi karena di Indonesia ini kan pers juga dilarang untuk
menerbitkan berita-berita yang tidak sesuai dengan keinginan pemerintah. Pers
sangat dibatasi kebebasannya ya. Jadi masyarakat tidak mengetahui, tetapi kalau di
luar itu kan liberal ya yang sangat objektif sifatnya.
RN: Apakah ada alasan lain umpamanya dokter Alex takut ditangkap lagi begitu?
SW: Oh tidak..tidak. Tidak sama sekali. Kalau misalnya takut ditangkap berarti saya
mungkin dengan dokter Alex akan keluar karena saya juga pasti takut ditangkap.
Tetapi kami melakukan pembagian kerja selaku pimpinan yudikatif, saya kembali ke
Maluku dan saya sudah lakukan konferensi pers. Masyarakat Maluku sudah
mengetahui bahwa negara merdeka itu sah, sangat sah.
Republik Maluku Selatan itu sangat sah dan sekarang ini jangan dimanipulasi lagi
oleh penguasa NKRI. Kami minta sekali lagi agar supaya penguasa NKRI jangan
memanipulasi rakyat, memprovokasi rakyat tentang status Republik Maluku Selatan.
Kami sudah minta untuk buka dialog, kenapa tidak dibuka? Dan kami minta polisi
untuk hadirkan pakar, kenapa tidak hadirkan? Nah itu masalahnya.
RN: Keputusan dokter Alex Manuputty ini untuk meninggalkan Maluku, apa menurut
anda dampak perjuangan dari luar lebih efektif?
SW: Iya kami melihat bahwa kalau untuk masyarakat Maluku ini kan hanya untuk
memberikan penyadaran. Sedangkan pengembalian kedaulatannya kan tidak bisa di
dalam masyarakat. Pengembalian kedaulatan itu harus dituntut oleh lembaga yang
berkompeten untuk itu dan lembaga itu adalah lembaga PBB. Itu masalahnya.
Dengan demikian keberangkatan dokter Alex Manuputty yang diijinkan oleh
pemerintah Indonesia, itu saya harus tekankan lagi bahwa itu diijinkan oleh
pemerintah Indonesia. Lewat imigrasi, itu sangat-sangat bermanfaat bagi perjuangan
kami.
RN: Anda tidak merasa bahwa dokter Alex Manuputty oleh pemerintah Indonesia
dibuang?
SW: Oh tidak..tidak.. tidak..
Demikian Samy Waleruni, Pimpinan Yudikatif Front Kedaulatan Maluku untuk RMS.
© Hak cipta 2001 Radio Nederland Wereldomroep
|