The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 17/11/03

Masyarakat Maluku Tidak Tempatkan Wakilnya di DPR

AMBON - Sebagai implikasi etis politik terhadap sikap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan DPR terhadap jatah kursi bagi Maluku, semua komponen masyarakat politik di Maluku sepakat untuk tidak menempatkan wakil rakyat Maluku di DPR masa bakti 2004-2009 melalui Pemilu 2004 yang akan datang. Sikap itu dikemukakan seluruh anggota DPRD Provinsi Maluku dan 30 partai politik (parpol) yang memenuhi syarat verifikasi faktual, sebagai respons atas alokasi kursi di DPR bagi Maluku oleh KPU. Ke-45 anggota DPRD dan wakil 30 parpol bahkan telah bertolak ke Jakarta, Minggu (16/11), untuk menemui Ketua DPR Akbar Tandjung, Ketua MPR Amin Rais, Mahkamah Konstitusi, Presiden dan terakhir KPU.

Ketua DPRD Maluku Zeth Sahuburua, Sabtu (15/11), mengatakan, setelah mengikuti dan mencermati dengan seksama langkah-langkah KPU dan DPR dalam merespons reaksi dan sikap masyarakat politik di Maluku, sampai sejauh ini terkesan tidak serius.Mereka bahkan menilai KPU dan DPR cenderung mengabaikan semua argumentasi yang mendasari reaksi dan sikap penolakan tersebut.

Para wakil rakyat itu dengan tegas menolak proyeksi tiga kursi DPR oleh KPU untuk Maluku yang ditetapkan sebagai keputusan. Dikatakannya, DPRD dan parpol di Maluku akan mengusulkan ke Presiden untuk segera memberhentikan seluruh aparat KPU dan membentuk KPU yang baru guna merelokasi kursi DPR yang benar-benar tunduk dan mengabdi kepada kehendak ketentuan perundangan yang berlaku.

DPRD atas nama masyarakat Maluku menegaskan kembali sikap masyarakat Maluku, jatah tiga kursi DPR oleh KPU kepada Maluku selain inkonstitusional juga merupakan diskriminasi politik penghinaan dan tamparan kepada Provinsi Maluku dengan seluruh peran dan kontribusi historisnya. Wakil Ketua Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1945 Phill Latumerissa, Minggu (16/11), mengatakan, setelah melakukan pertemuan Sabtu (15/11) di ruang Panmus DPRD Ambon 30 parpol berpendapat, kondisi Maluku pascakonflik banyak diberi janji-janji.

Menurutnya, banyak iming-iming yang dilakukan pemerintah pusat tapi dalam keputusan-keputusan politik di pusat, Maluku cenderung dirugikan. Soal jatah kursi kenapa harus Maluku yang dikorbankan. "Daerah lain yang ditambahkan alokasi kursinya malah ada yang tidak sesuai dengan pembagian kuota jumlah penduduk," kata Phill. (VL/Y-3)


Last modified: 17/11/03
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044