The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 17/11/03

Keamanan di Poso Tidak Menentu, 3 Orang Tewas

PALU - Situasi keamanan di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), semakin tidak menentu. Kendati Senin (17/11) pagi keadaan sudah mulai tenang dan arus lalu lintas Poso-Tentena mulai lancar, masyarakat masih dibayang-bayangi praktik pembunuhan secara sadis dan berdarah dingin.

Keadaan itu menyusul kejadian kemarin dengan ditemukannya tiga orang yang tewas terbunuh dan dua sepeda motor hangus dibakar massa.

Pembaruan melaporkan dari Poso, Sulawesi Tengah, Senin siang, ketiga warga Poso yang tewas itu, Oranje Tadjodja (58) yang kini menjabat bendahara Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST), Yohanes Tadjodja (keponakan Oranje) dan Deny Lingkuliwa (22).

Sekretaris I Majelis Sinode GKST Dra Lies Sigilipu-Saio MSi yang dihubungi melalui telepon , siang tadi,ketika berada di kantornya di Tentena mengatakan, sangat terpukul dengan meninggalnya bendahara Sinode GKST bersama sopirnya saat dalam perjalanan menuju tempat pelayanan.

Dia mengungkapkan, Oranje tidak dikawal dalam perjalanan itu karena menganggap aparat keamanan cukup banyak tersebar di daerah itu. Lagi pula selama beberapa minggu terakhir ini, situasi keamanan semakin membaik. "Dengan peristiwa ini, kami mengharapkan pemerintah melalui aparat TNI/Polri tidak kendur mengungkap tuntas dalang kerusuhan berkepanjangan di Poso," ucap Lies.

Sementara Sekretaris Lembaga Pengembangan Studi dan Hak Asasi Manusia (LPSHAM) Syamsul Allam Agus yang memantau langsung kejadian di Poso mengungkapkan, Oranje dan Yohanes ditemukan tewas mengenaskan di semak-semak dekat Sungai Puna, Kecamatan Poso Pesisir, Minggu siang.

Saat ditemukan, tuturnya, kondisi wajah Oranje hancur dan tubuhnya dipotong-potong. Sedangkan Yohanes, lehernya hampir putus, diduga terkena tebasan parang.

Dianiaya Massa

Korban lainnya, Deny, warga asal Kabupaten Morowali yang baru saja lulus calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Departemen Agama Poso, tewas dianiaya massa yang sedang berdemonstrasi di markas Polres Poso, kemarin siang.

Deny yang tidak tahu-menahu persoalan, saat itu tengah melintas di tengah-tengah massa yang sedang beringas menuntut pembebasan Irwan bin Rais, (seorang warga Ratulene, Kelurahan Kasiguncu) yang ditangkap aparat karena diduga terlibat aksi penyerangan penduduk di Desa Pantangolemba, Poso Pesisir pada 12 Oktober lalu.

Massa yang tampak beringas itu pun menghadang setiap kendaraan yang lewat di jalan raya Trans Sulawesi di depan Polres. Malang bagi Deny yang lewat dengan sepeda motor Suzuki, langsung dikeroyok massa hingga tewas dan motornya dibakar.

Menurut Allam, massa juga membakar sebuah sepeda motor Yamaha bantuan Menko Kesra yang dipakai polisi, saat diparkir di depan Pos Markas Komando Brimob di Kelurahan Maengko, Poso Kota.

Jenazah Oranje dan Yohanes, Senin dinihari tadi sekitar pukul 04.00 WITA, sudah dibawa ke Desa Tonusu, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso untuk dimakamkan di tempat kelahirannya. Jenazah kedua korban diserahkan oleh aparat Polres Poso kepada Majelis Sinode GKST Tentena di Kelurahan Kawua, Poso Kota, kemarin malam.

Anggota Majelis Sinode GKST Tentena, Sawerigading Pelima mengatakan, kedua korban diduga dibunuh di Kelurahan Kasiguncu, Poso Kota - saat hendak menuju Desa Deuwa, Poso Pesisir untuk melakukan tugas pelayanan gereja di desa tersebut.

Kedua korban berangkat dari Tentena menggunakan mobil Toyota Kijang (milik pribadi), Kamis lalu. Minggu siang, beberapa warga yang sedang mengambil batu kerikil di Sungai Puna melihat ada mobil yang mencurigakan diparkir di sebelah utara sungai tersebut. Mereka langsung melapor ke pos keamanan terdekat. Ketika diselidiki, ada dua mayat ditaruh di jok belakang.

Mengenai kejadian itu Kepala Bidang Humas Polda Sulteng Ajun Komisaris Besar Polisi Agus Sugianto sewaktu ditanya, pagi tadi, membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. Soal motif pembunuhan itu, dia mengatakan, "Saya masih menunggu informasi yang lebih lengkap dari Poso."

Bekuk 3 Tersangka

Aparat Polres Poso, Sabtu lalu, membekuk tiga tersangka pelaku penembakan warga di Poso Pesisir pada 12 Oktober 2003. Satu di antaranya mereka, Hamid alias Ami yang tinggal di Desa Tabalo, Poso pesisir tewas ditembak. Dua tersangka lainnya, Irwan bin Rais (warga Kasiguncu), dan Sukri (warga Tabalo) berhasil diringkus polisi.

Suasana di Tentena, kota Kecamatan Pamona Utara (sekitar 100 kilometer dari Kota Poso) dihinggapi rasa duka atas kematian Pengurus Sinode GKST. Namun masyarakat di sana tetap beraktivitas seperti biasa.

Polres Poso saat ini memberlakukan Siaga I di wilayah Poso menyusul aksi-aksi sporadis yang terus mewarnai daerah ini dan mengakibatkan jatuhnya korban manusia. Menurut Kapolres Poso Ajun Komisaris Besar Polisi Abdy Dharma, kemarin malam, situasi di Poso sudah bisa dikendalikan namun aparat keamanan tetap memberlakukan Siaga I. (128/M-4)


Last modified: 17/11/03
 


Copyright © 1999-2001 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/latoehalat
Send your comments to
alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044