TEMPO, 19 November 2003
Sulawesi Tengah
Pos Aparat Di Poso Pesisir Kembali Diserang
TEMPO Interaktif, Poso: Sekelompok orang bersenjata kembali menyerang wilayah
Poso Pesisir. Sasarannya kali ini adalah pos penjagaan aparat di Dusun Taripa, Desa
Toini, kecamatan Poso Pesisir, Rabu dini hari. (19/11)
Keterangan resmi yang berhasil dihimpun menyebutkan, aksi penyerangan sekitar 15
orang tak dikenal, berlangsung sekitar pukul 00.15 WITA. Mereka menyerang pos
aparat secara tiba-tiba dengan melepaskan tembakan sebanyak dua kali. Petugas
yang sedang berjaga-jaga saat itu langsung memberikan perlawanan.
Kontak senjata pun berlangsung sekitar sepuluh menit. Warga di sekitar lokasi
kejadian panik dan berusaha menyelamatkan diri. Mereka ketakutan mendengar
suara tembakan yang tidak diketahui sumbernya itu.
Aparat keamanan yang menerima laporan soal penyerangan itu, langsung
menerjunkan personilnya sebanyak satu satuan setingkat kompi Tentara Nasional
Indonesia dan satu satuan setingkat kompi brigade mobil. Mereka langsung terjun ke
lokasi memburu dan menyisir para pelaku penembakan. Aparat gabungan itu juga
mengevakuasi warga menjauh dari lokasi kejadian.
Karena jumlahnya kalah banyak, para pelaku penembakan itu sendiri langsung kabur
setelah melihat bantuan aparat. Mereka melarikan diri menuju semak-semak yang
juga berdekatan dengan hutan. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam
penyerangan itu.
Informasi yang didapat di lapangan dari Lembaga Pengembangan Studi dan Hak
Azasi Manusia (LPSHAM) konsulat Poso mengatakan, aparat TNI dibantu aparat
Polri yang berada di pos-pos penjagaan lainnya di Poso Pesisir, juga langsung
mengejar ke kawasan hutan yang diidentifikasi sebagai sumber datangnya serangan.
"Aparat langsung menyisir ke hutan-hutan di sekitar Desa Toini, dan sampai kini
belum ada informasi apakah pelaku penembakan sudah didapat atau belum," kata
Syamsu Alam relawan lembaga LPSHAM yang berada di lokasi kejadian
Secara umum situasi keamanan di wilayah Poso-Tentena pada Selasa-Rabu mulai
normal. Masyarakat juga sudah melakukan aktifitas seperti biasa, dan tidak lagi
melakukan penghadangan di jalan sebagaimana sehari sebelumnya, menyusul
kematian 2 warga Tentena-Poso yaitu Oranje Tadjodja dan Yohanes Tadjodja,
Pengurus Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST)
Kepala Polsisi Resort Poso Ajun Komisaris Besar Polisi Abdi Dharma yang sempat
dihubungi pertelepon mengatakan situasi di Poso sudah mulai lancar kembali.
Kecuali katanya, aparat masih terus menyisir wilayah Kecamatan Lage hingga
Tentena, guna mencari Husen Garusu, 50 tahun, seorang penumpang bus Alugoro
tujuan Palu-Bungku yang hilang Senin dinihari di Desa Kuku, Kecamatan Lage, Poso.
Dalam pencarian atas Husen, aparat baru berhasil menemukan beberapa barang milik
korban diantaranya giwang dua pasang, cincin, KTP dan celana panjang korban.
Perhiasan tersebut diperkirakan hendak dibawa Husen untuk keluarganya di Bungku
sebagai oleh-oleh dari Palu.
Menurut Abdi, aparat juga menggeledah beberapa rumah warga di Desa Kuku yang
ikut melakukan penghadangan bus Alugoro dan ditemukan sebuah senjata rakitan
laras panjang di rumah Hespi, salah seorang warga desa itu.
Hespi sendiri sudah tidak berada di tempat, saat rumahnya digeledah. Aparat juga
mencurigai dua warga lainnya di Kuku yang saat penggeledahan sudah tidak berada
di desa tersebut. "Menurut keluarganya ia pergi ke Tentena" ujar Kapolres.
Darlis - Tempo News Room
Copyright @ tempointeraktif
|