TEMPO, 26 November 2003
Sulawesi Tengah
Poso Diguncang Bom
TEMPO Interaktif, Poso: Hari kedua Idul Fitri di Kota Poso, Sulawesi Tengah, Rabu
dini hari (26/11), dinodai aksi teror bom. Bom rakitan low-eksplosiv meledak di Jalan
Pulau Irian, Tanah Runtuh. Tidak ada korban jiwa atas ledakan bom itu.
Ledakan bom terdengar cukup keras dalam radius lima kilometer, memaksa warga
bangun dari tidurnya dan keluar rumah mencari tahu posisi ledakan. "Saya baru mau
tidur, tiba-tiba terdengar ledakan," kata Najamuddin, warga Kelurahan Lawanga.
Dalam hitungan menit, tim Gegana Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia
(Mabes Polri) yang ditugaskan di Poso, langsung menyisir lokasi kejadian. Selain
sisa-sisa ledakan, polisi juga menemukan bom rakitan yang belum meledak dengan
panjang sekitar 20 sentimeter dan berdiameter lima sentimeter. "Bom yang satu itu
masih aktif, tapi berhasil dijinakkan," kata Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Abdi
Darma, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Poso.
Sebelumnya, Selasa (25/11) sekitar pukul 22.00 WITA, belasan orang dari kelompok
tak dikenal dengan menggunakan senjata api menyerang Dusun Bukit Bambu,
Kelurahan Lawanga, Kecamatan Poso Kota. Penyerangan yang tidak menelan korban
jiwa itu, diduga merupakan aksi teror terhadap warga Poso. "Aksi penyerangan itu
hanya teror terhadap masyarakat Poso, karena bunyi tembakan hanya terdengar
beberapa rentetan saja," kata Abdi Darma. Walau demikian, 53 keluarga warga
setempat sempat dievakuasi aparat keamanan dan hingga kini masih berada di
kompleks Transmisi TVRI Poso.
Menurut Abdi, selain mengejar dan mencari kelompok tak dikenal itu, aparat polisi
juga akan ditambah di Dusun Bukit Bambu. Maklum, polisi harus mengisi pos-pos di
kawasan bukit yang merupakan perbatasan wilayah komunitas muslim dan kristen.
"Jalur trans Sulawesi sudah lancar, meski aparat masih melakukan pengawalan ketat
terhadap jalur itu. Saat ini, Poso masih cukup terkendali. Warga Poso juga tidak
terprovokasi kejadian itu," katanya.
Copyright @ tempointeraktif
|