WPNews, Sunday, 23 Nov, 2003, 5:10pm
Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta Diserang Orang Tak
Dikenal
KP-AMP Report
JogjaWPNews - Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta, hari Sabtu subuh (01.30 -
03.00 wib) diserang oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menggunakan senjata
tajam dan bom molotov.
Kronologi peristiwa itu akan kami sebarkan kepada para wartawan, jaringan LSM, dan
sejumlah kawan lain, siang hari ini.
Dalam peristiwa tersebut, Kapolda D.I.Y, Kapoltabes Yogyakarta, Tripika Umbulharjo
(Camat, Danramil, Kapolsek) dan sejumlah perangkat lain hadir dalam proses
negosiasi yang dilakukan oleh Kapolda dengan mahasiswa Papua, karena pasca
pemboman yang dilakukan oleh kelompok tak dikenal itu, sejumlah 100 orang
mahasiswa Papua yang menghuni Asrama Papua Yogya, turun ke badan jalan utama
dan memblokir Jl. Utama Kusumanegara. Pemblokiran dilakukan oleh kawan-kawan
mahasiswa Papua sejak jam 03.00 - 07.30 wib (pagi).
Pertemuan antara Kapolda D.I.Y, Kapoltabes Yogya dan Muspika Umbulharjo dengan
mahasiswa Papua tersebut berlangsung dibadan jalan utama Kusumanega dan
dikawal secara ketat oleh 2 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob dengan
menggunakan senjata jenis SS1, Pasukan Anti Huru-Hara (PHH) yang juga
menggunakan senjata jenis SS1 dan Pasukan Gegana yang melakukan operasi
penyisiran diseputar Asrama Mahasiswa Papua.
Dalam pertemuan sempat terjadi ketegangan kecil antara mahasiswa dan Kapolda
D.I.Y karena kedatangan sejumlah pasukan untuk mengamankan pertemuan itu,
setelah terjadi tawar menawar akhirnya Kapolda memerintahkan anak buahnya
meninggalkan asrama mahasiswa Papua dan kembali ke pos masing-masing.
Demikian informasi, sampai berita ini kami sebarkan, belum ada dugaan pasti yang
dapat kami temukan dalam kasus ini, tetapi ada tiga skenario yang dapat dianalisis
dan juga dilacak kebenarannya. Lain-lain menyusul.
Wasalam,
-------------------------
WPNews
Sunday, 23 Nov, 2003, 8:33pm
Kronologis Penyerangan Asrama Mahasiswa Papua Yogyakarta
KP-AMP Report
JOGJA, WPNews - Kronologis Penyerangan Asrama Mahasiswa Papua di
Yogyakarta, Tgl. 22 November 2003, Berikut Laporan yang di terima WPNews:
=====
Pukul 01.30 Wib (Pagi Hari):
Dominggus Kambu, salah seorang penghuni asrama mengambil uang di ATM BNI
Cabang Kusumanegara. Sekembalinya Diminggus dari ATM, tiba-tiba dia dihadang
oleh dua orang tak dikenal yang waktu itu mengendarai kendaraan bermotor.
Dominggus secara mendadak diserang oleh dua orang penyerang ini, tapi dia sempat
menghindar dan bertahan didepan Asrama Mahasiswa Papua. Setelah melakukan
penyerangan terhadap Dominggus, dua orang tak dikenal ini melarikan diri dengan
memakai motor.
Pukul 02.00 Wib (Pagi Hari)
Dua orang penyerang ini kembali lagi ke Asrama Papua dengan membawa senjata
tajam (samurai) dan kemudian melakukan penyerangan terhadap Obeth Nau. Obeth
Nau (salah satu penghuni Asrama Papua) berhasil lolos dari serangan ini, karena
samurai itu tertahan dipagar asrama Papua, maka kemudian diambil oleh
kawan-kawan mahasiswa Papua dan sekarang masih berada di tangan ketua Asrama
Mahasiswa Papua, Yogyakarta. Setelah melakukan penyerangan ini, dua orang
penyerang tadi kemudian melarikan diri lagi meninggalkan Asrama Papua, yang
sudah mulai tegang dan ramai oleh situasi ini.
Pukul 02.30 Wib (Pagi Hari)
Dua penyerang tadi kembali lagi dengan membawa tiga buah bom Molotov yang akan
dipakai untuk menyerang Asrama Mahasiswa Papua. Setelah tiba dua orang
penyerang ini kemudian melemparkan salah satu bom mo;otov itu ke pintu gerbang
asrama Papua. Saat ini jumlah kawan-kawan penghuni Asrama Papua sudah
semakin banyak bergerombol didepan asrama dan hal ini menyebabkan dua
penyerang ini tidak jadi melakukan penyerangan lebih brutal dengan menggunakan
sisa bom Molotov yang mereka bawah.
Pukul 03.00 – 08.00 Wib
Semua penghuni Asrama Papua keluar dari Asrama Papua dan kemudian melakukan
pemblokiran Jl. Utama Kusumanegara yang tepat berada didepan Asrama Papua,
Yogyakarta. Pemblokiran jalan utama ini dilakukan sebagai protes terhadap
tindakan-tindakan terror yang sejak beberapa waktu lalu telah dilakukan terhadap para
penghuni asrama dan juga terhadap warga dan mahasiswa Papua di Yogyakarta.
Selain itu pemblokiran jalan ini secara langsung dilakukan sebagai protes terhadap
cara-cara biadab sekelompok orang dalam membenarkan tindakan mereka terhadap
orang Papua yang berdomidisili di Yogyakarta, ini merupakan tindakan bejat dan
biadab dari orang-orang tidak bertanggung jawab yang sejak awal diduga memiliki
kaitan dengan Intiligen TNI / Polri, khususnya Badan Intiligen Negara (BIN) yang telah
bekerja untuk menghambat gerakan prodemokrasi Papua secara umum di Indonesia
dan lebih khusus di Yogyakarta yang saat ini sedang gencar melakukan protes
terhadap kebijakan Negara Indonesia dengan percepatan pembentukan Propinsi Irian
Jaya Barat, Timur dan Tengah. Juga sebagai bentuk dari upaya terror psikologis
terhadap mahasiswa dan pemuda Papua di Jawa dan Bali berkaitan dengan
momentum Peringatan HUT Kemerdekaan Papua, 1 Desember 2003 dan juga
momentum Pemilu 2004.
Situasi Pemblokiran Jalan Utama:
Dilakukan sejak pukul 03.00 – 08.00 Wib. Karena situasi ini, Kapolda D.I.Y dan
Kapoltabes Yogyakarta langsung turun ke Asrama Papua dan melakukan negosiasi
karena protes yang dilakukan dengan cara pemblokiran jalan utama tersebut telah
berdampak pada mobilisasi kendaraan umum yang macet total.
Kedatangan Kapolda D.I.Y dan Kapoltabes Yogyakarta diikuti oleh 2 Satuan
Setingkat Kompi (SSK) Brimob, Pasukan Anti Hura-Hara dan Satuan Gegana yang
langsung melakukan penyisiran diseputar Asrama Mahasiswa Papua. Kapolda dan
Kapoltabes Yogyakarta juga ditemani oleh Muspika Umbulharjo (Camat, Danramil dan
Kapolsek).
Terjadi sedikit ketegangan antara Mahasiswa Papua dan Kapolda D.I.Y berserta
rombongan karena kedatangan Kapolda D.I.Y dengan sejumlah pasukan yang
menggunakan senjata lengkap telah menyebabkan reaksi dari Mahasiswa Papua
yang melakukan pemblokiran jalan tersebut. Kapolda D.I.Y diminta untuk
mengembalikan pasukannya ke Mapolda dan membiarkan Satuan Gegana
melakukan tugasnya dengan melakukan penyisiran diseputar asrama Papua.
Tawaran ini diterima oleh Kapolda D.I.Y yang kemudian memerintahkan anak
buahnya untu kembali ke Mapolda. Proses dialog selanjutnya dilakukan di badan Jl.
Utama Kusumanegara sampai selesai sekitar jam 08.00 Wib. Massa mahasiswa
Papua (para penghuni Asrama) kemudian membubarkan diri dan kembali kedalam
asrama Papua.
Situasi Umum Sebelum dan Setelah Penyerangan:
Sejak pukul 24.00 Wib, disekeliling Asrama Papua di Jl. Kusumanegara 119,
Yogyakarta, telah diduduki oleh sejumlah orang tak dikenal. Mereka mengendarai
sepeda motor dan juga dengan menggunakan mobil pribadi. Ada sekitar 70 orang
yang telah berjaga-jaga disekitar asrama tersebut dan menyuruh dua orang kawan
mereka untuk melakukan provokasi di Asrama Papua. Provokasi sudah dilakukan
dengan melalui kronoligis berita yang telah kami gambarkan, tetapi provokasi ini tidak
ditanggapi oleh mahasiswa Papua yang tinggal disitu, pada akhirnya situasi chaos
yang diharapkan oleh para pembuat onar ini tidak terjadi, sampai terjadinya negosiasi
antara Kapolda D.I.Y dan para mahasiswa Papua.
Sampai dengan kronoli kejadian ini kami buat, para mahasiswa Papua masih berada
dalam situasi tegang karena kejadian tgl. 22 November 2003 tersebut dikhawatirkan
akan kembali terjadi dengan skala atau target chaos yang lebih besar. Oleh karena
tindakan-tindakan barbarian dari sekelompok orang yang ingin menciptakan situasi
chaos ini, telah berdampak pada sikap curiga dan dikap waspada yang berlebihan
yang bisa menjadi pemicu bagi terciptanya konflik yang lebih luas dengan melibatkan
semua orang Papua di Yogyakarta dan sekitarnya.
--o0o0o0o--
Demikian Kronologi Penyerangan Asrama Papua D.I.Y kami berikan. Dibuat dan
disebarluaskan oleh Komite Pusat Aliansi Mahasiswa Papua.
|