Banjarmasin Post, Senin, 06 Maret 2006 01:24:25
Warga Takut Keluar Malam
Ambon, BPost
Petinggi TNI dan Polri Maluku berusaha meredamkan situasi panas yang terjadi
antara anak buahnya di Ambon. Mereka pun menggelar rapat tertutup di ruang kerja
Kapolda Maluku Brigjen Adityawarman, Minggu (5/3).
Sementara itu, suasana Kota Ambon kembali normal. Namun sejumlah warga
menyatakan masih khawatir jika malam datang. Mereka takut keluar rumah di malam
hari guna menghindari kemungkinan menjadi korban dari pertikaian itu.
"Kalau malam pasti akan tegang lagi. Biasa kalau pada level petinggi TNI dan Polri
sudah tuntas, namun pada level anak buah di lapangan belum tentu tuntas. Ini yang
biasanya terjadi," kata Taher Padang, warga Kelurahan Waihaong Ambon.
Menurut Pangdam XVI Pattimura Mayjen Syarifuddin Summa, hasil rapat itu juga
merekomendasi pembentukan patroli gabungan. "Selain itu kami sudah menentukan
langkah-langkah alternatif lainnya," ujarnya tanpa menyebut secara rinci
langkah-langkah yang akan dilakukan itu.
Selain pangdam dan kapolda, rapat itu juga dihadiri Danlantamal Ambon Laksamana
Pertama Bambang Supeno, Danlanud Pattimura Marsekal Eko Supriyanto, Kapolres
Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease AKBP Leonidas Braksan.
Selain para petinggi lokal ini, juga ikut petinggi TNI dan Polri di Jakarta seperti Kapus
Provost Dir Propam Mabes Polri Brigjen Pol Latif dan Pus Pom Mabes TNI. Rapat ini
berlangsung selama tiga jam lebih.
Ketegangan TNI dan Polri di Ambon ini bermula aksi penikaman yang diduga
dilakukan oleh anggota TNI kavaleri terhadap seorang polisi Ditsamapta Polda Maluku
Bripda Arnold Waku hingga tewas. Penikaman ini terjadi pada Sabtu (4/3) pukul 03.00
Wita.
Kemudian pada pukul 20.00 Wita, seorang anggota polisi terkena pukul di Jalan
Pantai Losari, tepatnya di pom bensin yang diduga dilakukan oleh oknum TNI
kavaleri. Polisi yang belum diketahui namanya itu dilarikan ke RS Bhayangkari Polda
Tantui. dtc
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
|