Banjarmasin Post, Sabtu, 11 Maret 2006 23:17
Poso Diteror Pakai Bumbu Dapur
Palu, BPost
Sehari setelah ledakan sebuah bom rakitan di Kompleks Pura Agung Jagadnata
Stana Narayana di Desa Toini Kecamatan Poso Pesisir Utara, aksi teror kembali
terjadi. Kali ini di Kecamatan Poso Kota, sekitar 10 kilometer dari Desa Toini.
Sabtu (11/3) sekitar pukul 06.00 Wita, sebuah bom rakitan ditemukan di SDN 3
Kelurahan Kayamanya. Bom ditemukan seorang siswa kelas lima, Safat Lamato. Ia
melihat sebuah bungkusan dalam kotak kardus dengan beberapa rangkaian kabel
diletakkan di pintu gerbang sekolah.
Melihat kardus mencurigakan itu, Safat langsung melaporkannya kepada guru. Pihak
sekolah kemudian melaporkannya kepada polisi. Selanjutnya, pihak sekolah
memutuskan meliburkan para siswa untuk menghindari ledakan.
Tim Gegana Polda Sulteng dan Polres Poso datang ke lokasi sekitar pukul 06.30
Wita. Proses penjinakan bom dilakukan hampir dua jam. Setelah dijinakkan langsung
dibawa ke Mapolres Poso untuk diurai. Setelah diurai ternyata hanya berisi rangkaian
kabel, abu gosok dan bumbu dapur.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Poso Brigjen Pol Bambang
Suedi, kemarin, menggelar rapat bersama Kepolisian Resor Poso membahas ledakan
bom di tempat ibadah umat Hindu, Jumat lalu.
Polisi telah memeriksa enam orang. Namun demikian penyelidikan belum berhasil
mengidentifikasi pelakunya.
"Diduga pelakunya adalah merupakan jaringan yang sama dengan kasus-kasus bom
di Poso sebelumnya. Kami masih menelusuri identitas pelakunya. Sudah ada enam
orang yang diperiksa terkait kasus tersebut," ujar Kabid Penum Humas Mabes Polri
Kombes Bambang Kuncoko, kemarin di Jakarta.
Polda Sulteng baru berhasil mengidentifikasi 18 titik rawan masuknya pelaku teror di
Palu dan Poso. Beberapa teror di Poso dan Palu dilakukan orang luar. Diduga mereka
masuk melalui titik-titik rawan tersebut. Sayangnya Bambang tidak mau
mengungkapkannya di mana saja 18 titik tersebut. Alasannya untuk kepentingan
intelijen. ant/JBP/ugi
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
|