DEWA, 04 Mar 2006
Anggota Polisi Tewas Ditikam, Tiga Jam Kemudian Anggota TNI
Ambon, Dewa - Nasib naas menimpa Bripda Arnold R. Wakolle, salah seorang
anggota Samapta Polda Maluku. Hari Jumat (3/3), tadi malam sekitar pukul 21.30
Wit, usai makan malam di rumah makan Ayah, di bilangan Jalan A.M. Sangadji,
kawasan tugu Trikora Ambon, korban mendadak ditikam oleh sekelompok orang tidak
dikenal.
Tidak banyak perlawanan yang diberikan, lantaran korban sama sekali tidak menduga
kalau ada serangan mendadak. Apalagi, saat diserang korban dalam posisi sedang
berada di atas sepeda motor yang hendak dihidupkan.
Warga di sekitar lokasi kejadian juga tidak bisa berbuat banyak lantaran para pelaku
penikaman lebih dari satu orang alias dikeroyok. Mereka kelihatan cukup beringas.
Aksi penikaman tersebut baru berakhir setelah korban terlihat sudah dalam keadaan
tak berdaya, dan massa pun semakin banyak berkumpul. Apalagi, saat itu, Kapolres
Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan kebetulan melewati
lokasi kejadian. Dan segera mengamankan korban yang kondisinya makin kritis.
Sayangnya, para pelaku saat itu juga menghilang alias melarikan diri.
Dalam keadaan sekarat korban kemudian langsung dilarikan ke Rumah Sakit
Bhayangkara Tantui. Namun, karena mengalami pendarahan hebat, maka korban
tidak mampu tertolong, dan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah
Bhayangkara Sakit Tantui. Apalagi, jumlah luka tikaman pada sekujur tubuh korban
sebanyak 20-an.
Para wartawan yang coba mengambil gambar korban, sampai dengan berita ini naik
cetak masih belum diijinkan oleh pihak Rumah Sakit Bhayangkara Tantui. Kendati
suasana dalam Kota Ambon tadi malam kelihatan lengang, tetapi informasi yang
dihimpun DEWA menyebutkan, pihak Kepolisian melakukan siaga satu. Pula, terus
berupaya untuk menangkap para pelaku yang diduga sudah merencanakan aksi
mereka.
Informasi lain menyebutkan, kuat dugaan para penikaman bergerombol itu adalah
orang-orang terlatih, karena saat kejadian warga sekitar pun tidak bisa berbuat
banyak untuk menolong korban.
Sementara itu, Kapolres Pulau Ambon dan Pp. Lease, AKBP Leonidas Braksan yang
dihubungi semalam melalui telepon selulernya, tidak bersedia memberikan komentar
lebih jauh. Dirinya menyarankan agar menghubungi Kapolda Maluku. "Maaf, nanti
hubungi pak Kapolda saja ya," ujarnya singkat.
Sedangkan, Kapolda Maluku, Brigjen Polisi Adityawarman yang dihubungi, melalui
ajudannya mengakau kalau Pak Kapolda sudah beristirahat. "Maaf ya, Pak Kapolda
sudah beristirahat, beliau baru sejam yang lalu dari Rumah Sakit Bhayangkara
melihat jenazah korban," ungkapnya dari balik gagang telefon.
Ditemukan Mayat "Aparat TNI"
Sementara itu, dalam limit waktu kurang lebih tiga jam kemudian, setelah insiden
penikaman di depan RM.Ayah, sekitar Pkl.01.30 dini hari, ditemukan seorang lelaki
yang sudah tidak bernyawa di depan rumah makan Barcelona, yang terletak di jalan
Said Perintah.
Pantauan DEWA di TKP, kuat dugaan korban tewas akibat ditembak dengan
menggunakan senjata yang dilengkapi dengan alat peredam. Pasalnya, seluruh tubuh
korban tidak dilumuri darah, hanya saja baju kaos berwarna putih yang dipakai korban
terdapat sedikit bercak darah dibagian perutnya.
Beberapa saksi di TKP juga mengaku kalau tidak mendengar bunyi tembakan. Pihak
Provost Polda Maluku maupun POM XVI Pattimura pun turun ke TKP untuk
mengambil data-data korban. Hanya saja, identitas korban dan sebab musabab
korban tewas belum diketahui secara pasti. Korban yang diduga anggota TNI AD ini,
memiliki ciri-ciri berbadan kekar, tinggi, dan berambut cepak ini langsung diamankan
di POM XVI Pattimura, kemudian dilanjutkan ke Rumah Sakit Tentara.
Hanya saja ketika dikonfirmasi melalui telefon pada petugas piket POM XVI
Pattimura, terkesan menghindar. "Nanti anda telefon balik ya, kita lagi sibuk,"jawab
petugas piket. Ketika didesak bahwa apakah ada korban yang tewas di depan
RM.Barcelona dan dibawa ke POM, petugas piket itu mengaku kalau tidak ada
korban yang di bawa ke POM XVI Pattimura. [D2W]
|