The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

DEWA


DEWA, 10 Mar 2006

Suster Yermina Tewas Ditikam di Biara

Ambon, Dewa - Nasib naas harus menimpa Suster Yermina Yamlean (33). Jumat (10/3) kemarin pukul 10.30 wit, Wanita kelahiran Langgur, Maluku Tenggara ini akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir di Rumah Sakit Bhakti Rahayu, akibat luka tikaman dibagian lambung kanan. Yamlean sendiri ditikam orang tak dikenal, Jumat (10/3) dini hari sekitar Pkl 01.00 wit di depan pintu kamarnya yang berada di lantai 2 kompleks biara Kongregasi Susteran PBHK yang terletak di jalan Pattimura, Ambon.

Informasi yang dihimpun DEWA di TKP menyebutkan, pada saat insiden itu terjadi, hampir semua suster sudah tertidur pulas. Hanya saya Suster Yermina yang belum tidur. Karena mendengar ada suara di luar kamar, Suster Yermina pun akhirnya keluar untuk melihat keluar kamar. Namun, ketika membuka pintu kamarnya, Suster Yermina sempat kaget melihat dihadapannya berdiri seorang lelaki yang sudah siap untuk menikamnya. Saat itu, suster Yermina sempat berteriak minta tolong kepada Suster Fransisco yang kebetulan bersebelahan kamar dengan Suster Yermina.

Hanya saja, ketika Suster Fransisco keluar dari kamarnya, dirinya melihat Suster Yermina sudah tergeletak dilantai berlumuran darah, sedangkan pelaku penikaman berhasil melarikan diri melalui belakang. Sontak Suster Fransisco pun membangunkan semua suster untuk membawa Suster Yermina saat itu! ke RS Bhakti Rahayu. Namun, Tuhan berkehendak lain, pukul 10.30 wit kemarin, Suster Yermina dipanggil menghadap yang maha kuasa.

Pada kesempatan itu, beberapa suster mengatakan bahwa, Kamis (9/3) dini hari juga ada upaya pencurian di biara di Passo, namun karena sudah banyak suster yang bangun, makanya pelakunya langsung kabur tanpa berbuat apa-apa. Sementara Suster Veronika kepada DEWA mengakui, sekitar tiga minggu yang lalu, tepatnya hari Minggu, sekitar Pkl 17.00 wit, dirinya kepergok sama seorang lelaki berbadan kurus, tinggi dan berambut pendek didalam biara. "Saya saat buka pintu saya kaget kalau lelaki itu ada didalam biara. Saya langsung menanyakan kepada dia, apa yang anda lakukan disini. Namun lelaki itu mengatakan kalau dirinya sementara mencari botol kosong dan seketika pergi meninggalkan saya,"ungkap Suster Veronika.

Ditanya soal ciri-ciri lelaku tersebut apakah pemuda asal Ambon atau luar Ambon, Suster Veronika mengatakan, "Lelaki itu wajahnya seperti lelaki-lelaki Ambon. Namun karena pertemuannya sangat singkat, saya tidak bisa menjelaskan ciri-cirinya lebih detail,"ungkapnya.

Pantauan DEWA, Polres pulau Ambon dan PP lease langsung melakukan olah TKP dan mengambil sidik jari pelaku di tempat-tempat tertentu. Dalam olah TKP ditemukan, sepatu pelaku yang tertinggal di bagian belakang biara ketika pelaku hendak melarikan diri. Selain itu, pelaku sempat mengambil tas warna biru milik Suster Yermina, pena warna biru dan Alkitab berwarna hitam. Semua barang bukti ini ditemukan pihak kepolisian saat oleh TKP di bagian belakang biara, dan saat ini dijadikan sebagai barang bukti.

Masih Dalam Penyelidikan

Sementara itu, Kapolres pulau Ambon dan Pp Lease, AKBP Leonidas Braksan kepada pers di TKP mengatakan, saat ini pihaknya belum bisa menyimpulkan motif dari penikaman tersebut. Ditambahkan, ada beberapa ruangan yang diacak-acak seolah-olah pelaku mencari sesuatu. "Namun kita belum bisa menyimpulkan karena masih dalam penyelidikan,"ujarnya.

Lantaran itu, Kapolres mengharapkan agar lingkungan masing-masing meningkatkan pengamanan, supaya warga bisa memberikan pengamanan dirinya masing-masing.

"Saya himbau agar masyarakat jangan bertindak dulu, kita kan belum tahu motifnya apa, kasi kesempatan ke aparat keamanan untuk menyelesaikannya,"pinta Kapolres.

Serahkan! Kepada Pihak Berwajib

Pada kesempatan yang sama, Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) Pendeta Dr.Jhon Ruhulessin, MSi saat melayat korban di biara, meminta kepada umat dan masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan proses penanganan ini kepada pihak kepolisian. "Saya berharap penanganan dari pihak kepolisian agar kasus ini bisa tuntas supaya ini juga bisa menjelaskan kepada masyarakat apa sebetulnya yang terjadi. Yang paling penting bagi saya adalah kita menjaga ketenangan dan proses-proses kebersamaan ini tetap tumbuh, kita melihat ini sebagai persoalan yang menjadi tanggungjawab pihak yang berwajib,"harap Ruhulessin.

Menjawab pers mengenai kasus ini merupakan upaya provokasi, Ruhulessin mengakui, dirinya tidak melihat sampai ke arah itu. "Saya tidak melihat sampai kesitu, kalaupun ada upaya-upay! a provokasi saya rasa lebih baik kita percayakan kepada pihak kepolisian untuk melihat sejauh mana kasus seperti ini punya indikasi provokatif di dalam masyarakat. Saya melihat kasus ini kasus kriminal yang harus ditangani pihak kepolisian,"tandasnya.

Sementara itu, di lokasi biara, nampak ratusan warga Kota Ambon yang berjubel melayat ingin menyatakan rasa bela sungkawa kepada keluarga besar Konggredasi Susteran PBHK atas meninggalnya Suster Yermina. Mereka semua mendoakan agar arwahnya diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.

Sementara itu, salah satu aktivis peremuan Maluku, Nova Nahusona, saat melayat korban di biara PBHK mengutuk keras kasus penikaman terhadap Suster Yermina Yamlean. Dikatakan, akhir-akhir ini tindakan kekerasan kepada perempuan terus meningkat, apalagi saat ini terjadi di tempat-tempat yang sakral.

"Disini kan orang lebih banyak berbicara tentang lemah lembut, cinta kasih, kejujuran, kelemahlembutan dan sebagainya justru terjadi tindakan kekerasan. Ini kami perempuan Maluku sangat menyesalkan tindaka ini,"tegasnya.

Lantaran itu, Nahusona bersama teman-temannya mendesak Polres untuk menuntaskan kasus tersebut. [D2W]


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044