The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

JAWA POS


JAWA POS, Selasa, 28 Feb 2006

Blokade Freeport Selesai, Demo Malah Meluas

JAYAPURA - Meski persoalan PT Freeport dengan penambang tradisional di Mile 72 Tembagapura, Papua, telah berakhir damai, protes terhadap Freeport malah meluas. Demo terjadi di Kota Jayapura, Makassar, dan Jakarta. Mereka menuntut penutupan perusahaan tam! bang asal Amerika itu.

Demo di ibu kota Papua dilakukan massa yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Papua (SRP) untuk kasus Timika. Sekitar 500 orang yang dimotori Markus Halluk dan Selsius Bobby berangkat dari kampus Universitas Cenderawasih, Abepura. Mereka mengusung berbagai poster dan spanduk.

Setelah puas berorasi di depan gedung DPRD, massa melakukan ritual panah babi yang menandakan kebulatan tekad. Beberapa anggota dewan, seperti Yance Kayame, Derek Pakage, Ramses Walli, Henny Arobaya, dan Miriam Ambolon, mendengarkan aspirasi mereka. Di depan demonstran, Yance mengatakan, DPRD akan mengadakan sidang untuk membahas masalah tersebut.

"Jika dalam satu dua hari ini belum juga dilakukan sidang, massa diizinkan berdemo lagi dan menduduki gedung DPRD ini," kata Yance.

Demo itu merupakan rentetan dari blokade jalan di lokasi pertambangan Freeport Tembagapura, Mimika, Papua, oleh penambang tradisional. Aksi ini sendiri dipicu penertiban penambang l! iar yang dilakukan aparat. Dalam aksi ini terjadi bentrokan yang menimbulkan beberapa korban luka dari kedua pihak.

Para penambang yang marah lalu memblokade jalan masuk sehingga aktivitas Freeport lumpuh beberapa hari. Masalah itu berakhir Sabtu lalu dan blokade dibuka secara sukarela. Pembukaan itu ditandai prosesi adat bakar batu. Upacara ini menandakan berakhirnya semua masalah dengan damai.

Namun, perdamaian itu belum disambut oleh sebagian warga Papua lainnya. Kemarin massa Front Persatuan Perjuangan Rakyat Papua Barat (FPPB) berunjuk rasa di depan gedung Plaza 89, Jakarta, tempat PT Freeport Indonesia berkantor. Beberapa hari lalu gedung ini diserang sekelompok orang yang mengatasnamakan warga Papua.

Unjuk rasa kemarin sempat memanas. Terjadi aksi saling dorong antara aparat dan massa. Tiga polisi dan beberapa pendemo terluka. Terdengar pula tiga kali tembakan peringatan. Tapi, akhirnya polisi bisa mendinginkan suasana.

Salah satu tuntutan mere! ka adalah penutupan kantor Freeport. "Kantor Freeport di Jakarta sudah tutup. Silakan massa bubar," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wiliardi Wizar yang menerima pengunjuk rasa. Menjelang petang massa membubarkan diri.

Demo serupa dilakukan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Papua Sulawesi Utara (SMPSU) di DPRD Sulut. Unjuk rasa berlangsung sekitar satu jam. Tapi, tidak ada satu pun anggota dewan yang menemui mereka karena bersamaan dengan sidang paripurna pengesahan APBD. (ito/and/gup)

© 2003, 2004 Jawa Pos dotcom.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044