The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Kamis, 09 Maret 2006

MRP Usulkan Pembatalan Pilkada di Papua

Jayapura, Kompas - Majelis Rakyat Papua mengusulkan pembatalan pemilihan kepala daerah di Provinsi Papua pada 10 Maret 2006. Pilkada Provinsi Papua harus meliputi Irian Jaya Barat. Pemerintah pusat dan Komisi Pemilihan Umum Papua tidak boleh memberi kesempatan kepada Irjabar melakukan pilkada sendiri karena status hukum Irjabar belum jelas.

Wakil Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Frans Wospakrik di Jayapura, Rabu (8/3), mengatakan, MRP telah menyurati Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua agar menunda pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 10 Maret 2006, tetapi KPU Papua tidak memberi jawaban. Usulan itu terkait dengan hasil konsultasi publik yang telah disampaikan kepada pemerintah pusat tanggal 20 Februari lalu.

Dalam salah satu butir kesimpulan yang disampaikan kepada pemerintah pusat disebutkan, pilkada Provinsi Papua meliputi seluruh wilayah Papua dari Merauke sampai Sorong. Itu berarti pusat tidak memberi kesempatan kepada Irjabar (Irian Jaya Barat) untuk melakukan pilkada sendiri. Sebaiknya Irjabar mengikuti pilkada di Papua. Karena itu, kami juga mengusulkan kepada KPU Papua agar pilkada Papua ditunda, kata Wospakrik.

Pilkada yang digelar di Irjabar sangat rawan dan bakal melahirkan konflik horizontal. Masyarakat bawah akan menjadi korban kepentingan politik kelompok tertentu di Irjabar.

Ketua KPU Papua Ferry Kareth yang ditemui di kantor KPU daerah membenarkan telah menerima surat usulan itu. Namun, katanya, KPU tidak mau mengambil kebijakan secara sepihak.

Penundaan pilkada di Papua akan melahirkan persoalan baru. Ketua Badan Kerja Sama Gereja-gereja Kristen di Sorong Pendeta Marthen Luther Wanma menambahkan, sebagian besar masyarakat di Irjabar ingin mengikuti pilkada yang digelar KPU Papua. Karena itu, mereka siap mengikuti pilkada tersebut, tetapi aspirasi itu tak dapat diakomodasi pihak yang berwenang.

Berkaitan dengan keinginan itu, masyarakat sempat demo di Sorong dan menyurati pemerintah pusat beberapa waktu lalu, tetapi semua itu tidak mendapat tanggapan. Mereka mengancam tak akan mengikuti pilkada yang digelar KPU Irjabar karena hal itu tidak memiliki dasar hukum.

Kami tokoh agama tidak ingin umat menjadi korban kepentingan elite politik. Pada akhirnya lembaga keagamaan menjadi tempat masyarakat berlindung. Saat ini masyarakat Irjabar merasa tidak punya pemerintah yang benar-benar mendengarkan aspirasi mereka dan cenderung ada pemaksaan kehendak, kata Wanma.

Kemarin di kantor MRP dan DPRP Papua, ratusan orang yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia di Papua menggelar aksi demo menolak pelaksanaan pilkada di Irjabar. Massa mendukung kebijakan MRP dan DPRP Papua, serta menolak pilkada di Irjabar. Pilkada Irjabar digelar 11 Maret 2006.

Koordinator massa, Jul Ediway, mengatakan, Jakarta tidak mampu mengatasi persoalan di Papua. Otonomi khusus yang disebutkan sebagai solusi akhir menyelesaikan masalah Papua.

Polri amankan pilkada

Ribuan anggota Polri akan diterjunkan bersama masyarakat untuk mengamankan pilkada 10 Maret 2006. Karena itu, masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi isu. Para pedagang dan pengusaha minuman keras dilarang menjual minuman keras pada tanggal 10-15 Maret 2006.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Kartono Wangsadisastra di Jayapura, Rabu, mengatakan, sekitar dua pertiga atau ribuan anggota Polri yang tersebar di polres-polres akan diterjunkan ke setiap tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengawasi pilkada. Tiap anggota Polri mengawasi tiga TPS, dibantu enam anggota Linmas.(kor)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044