The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Selasa, 11 April 2006

Lilin untuk Tibo
Dukungan untuk Mereka Terus Mengalir

Jakarta, Kompas - Sekitar 1.000 orang dari berbagai elemen masyarakat di Jakarta, Minggu (9/4) malam, menyalakan 1.000 lilin di Bundaran Hotel Indonesia.

Acara itu diselenggarakan sebagai protes terhadap rencana pemerintah yang ingin secepatnya mengeksekusi mati Fabianus Tibo, Marinus Riwu, dan Dominggus da Silva.

"Pemerintah jangan berlindung di balik formalitas hukum untuk mengeksekusi orang yang sesungguhnya belum tentu bersalah. Jika tetap dipaksakan, maka risiko politik, hukum, dan sosial yang bakal timbul akan jauh lebih berat serta bisa mengancam keutuhan bangsa," kata Soeryanto Purpowardoyo, pakar filsafat dari Universitas Indonesia.

Aksi yang berlangsung selama tiga jam itu dimulai pukul 19.00. Aksi diisi dengan doa bersama, pembacaan puisi, dan orasi. Sejumlah anak berusia di bawah 10 tahun memberikan kesaksian yang mengharapkan pemerintah menegakkan keadilan dan kebenaran. Ikut berorasi antara lain kuasa hukum Tibo dan kawan-kawan (dkk), Roy Rening dan Muchyar Yara.

Menurut Roy, lembaga dan pejuang hak asasi manusia (HAM) dari berbagai negara terus mengikuti perkembangan kasus Tibo dkk. Jika pemerintah tetap melakukan eksekusi, tak tertutup kemungkinan Indonesia diadukan ke Komisi HAM PBB dan Mahkamah Internasional.

Sementara itu, Muchyar Yara mengaku dirinya baru dua hari diberhentikan sebagai Rektor Universitas Bung Karno (UBK) karena gencar memperjuangkan pembebasan Tibo dkk dari hukuman mati. Namun, keputusan Yayasan Bung Karno itu tak akan menyurutkan niat Yara berjuang untuk ketiga terpidana mati itu.

"Saya merasa terhormat memperjuangkan pembebasan Fabianus Tibo dkk daripada berduka dengan pemecatan terhadap saya sebagai Rektor UBK. Ini menyangkut kemanusiaan, keadilan, dan kebenaran. Saya tetap berjuang untuk Tibo dkk," katanya.

Warga Poso berdoa

Sekitar 400 warga Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, kembali melakukan doa bersama untuk keselamatan Fabianus Tibo (60), Dominggus da Silva (39), dan Marinus Riwu (48), terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Minggu (9/4). Mereka berharap rencana eksekusi Tibo dkk dibatalkan karena meyakini bahwa Tibo dkk tidak bersalah dalam kerusuhan Poso III.

Doa bersama pada pukul 15.00-17.00 Wita dilaksanakan di Lapangan Desa Tagolu, Kecamatan Lage, Poso. Warga antusias mengikuti acara tersebut. Setengah jam sebelum doa bersama dimulai, warga berkumpul di lapangan itu. Sebagian warga membawa kursi dari rumah masing-masing karena kursi yang disediakan panitia tidak cukup.

Doa bersama untuk Tibo dkk dipimpin Ketua Umum Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah Rinaldy Damanik. Ini peristiwa kedua dalam dua minggu terakhir, setelah 1 April lalu 1.500 warga Poso melakukan hal yang sama di Tentena, Poso.

Rinaldy menceritakan, saat acara doa bersama berlangsung, ia sempat menghubungi Tibo melalui telepon seluler. Dalam kesempatan itu Rinaldy meminta Tibo memimpin doa. (REI/JAN)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044