KOMPAS, Kamis, 13 April 2006
Anggota TNI Tinggal di Ruko
Ambon, Kompas - Puluhan anggota Komando Daerah Militer XVI/Pattimura dan
keluarganya yang juga menjadi korban konflik sosial di Maluku hingga kini masih
"mengungsi" di sejumlah rumah toko di Kota Ambon. Jumlah rumah dinas yang jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah prajurit membuat mereka harus tinggal di
"pengungsian" dalam kondisi serba terbatas bersama masyarakat sipil.
Hingga Rabu (12/4), salah satu kawasan pertokoan yang banyak dijadikan para
prajurit Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura sebagai tempat mengungsi
berada di Jalan Sam Ratulangi, Ambon. Kondisi prajurit di pengungsian tidak jauh
berbeda dengan keadaan warga sipil yang juga mengungsi.
Satu rumah toko (ruko) dapat ditempati beberapa prajurit dan keluarganya. Mereka
tinggal dalam petak-petak ruangan sempit yang hanya dibatasi tripleks. Dalam satu
ruko tidak hanya ditempati prajurit, namun ada pula yang digunakan bersama
masyarakat.
Pelaksana Harian Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura Mayor (Inf) Paiman di
Ambon mengatakan, prajurit yang mengungsi di ruko-ruko sekitar 60 orang. Mereka
tinggal di pengungsian karena jumlah rumah dinas terbatas. Konflik sosial beberapa
tahun silam membuat banyak masyarakat menjadikan rumah dinas anggota Tentara
Nasional Indonesia (TNI) sebagai tempat mengungsi. Rumah dinas TNI dianggap
sebagai tempat yang aman.
Kini, meski sudah tidak ada rumah dinas TNI yang ditempati masyarakat, sejumlah
purnawirawan masih menempati rumah dinas itu. "Tidak bisa langsung memindahkan
mereka karena banyak prajurit yang belum memiliki rumah," kata Paiman.
Panglima Kodam XVI/Pattimura Brigadir Jenderal TNI Sudarmaidy Soebandi yang
mengunjungi para prajurit di ruko-ruko di kawasan Jalan Sam Ratulangi, Selasa,
menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi para prajurit yang menjadi korban
konflik itu. (MZW)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|