The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Minggu, 23 April 2006, 12:50 WIB

Sinode GKST Tidak Terlibat Kerusuhan Poso

Palu, Minggu

Ketua Umum Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (Sulteng), Pdt Rinaldy Damanik MSi, menyatakan bahwa institusi yang dipimpinnya sama sekali tidak terlibat dalam kerusuhan Poso yang mencapai puncaknya pertengahan tahun 2000.

"Perlu saya tegaskan lagi bahwa tudingan yang dialamatkan ke Sinode GKST oleh Tibo dkk seperti merencanakan dan membiayai kerusuhan Poso, sama sekali tidak benar. Kalau pun ada, bukan lembaganya tapi oknum-oknum tertentu," katanya di Palu, Minggu (23/4).

Damanik menjelaskan bahwa keberadaan Sinode GKST yang mengkoordinir ratusan Gereja di Provinsi Sulteng semata-mata mengembangkan misi keagamaan dan sosial, seperti mengajarkan Umat Kristiani untuk taat beribadah, saling membantu mengatasi kesulitan hidup, mengasihi, dan mencintai sesama manusia.

Karena itu, menurut Damanik yang baru sekitar dua tahun dipercayakan memimpin Sinode GKST yang berpusat di Tentena (kota kecil di tepian Danau Poso dan berjarak sekitar 54km selatan kota Poso), pihaknya perlu meluruskan pernyataan tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu.

Pdt Damanik juga menyatakan penyesalannya atas proses hukum terhadap aksi-aksi kekerasan di Poso beberapa waktu lalu. "Saya sama sekali tidak setuju jika Tibo dkk yang harus bertanggungjawab semua akibatnya dan seolah-olah mereka lah dalang kerusuhan. Ini sangat tidak adil, sebab kerusuhan di Poso yang berlangsung beberapa kali itu banyak sekali yang terlibat," tuturnya.

Ia juga menyatakan pejabat pemerintah yang berkuasa di Poso ketika itu harus dimintai pertanggungjawaban, seperti mantan Bupati Arief Patanga SH yang sejak pecah kerusuhan besar di Poso pertengahan tahun 2000 menetap di Yokyakarta.

"Perlu anda ketahui bahwa pecahnya kerusuhan di Poso pada tahun 1998 hingga berlanjut April 2000 dan muncul kembali Mei-Juni 2000, itu dikarenakan antara lain lemahnya penegakkan hukum terhadap para pelaku kerusuhan sebelumnya, selain terjadinya ketidakadilan politik dan ekonomi," ujarnya.

"Negara harus bertanggungjawab. Mereka yang berkuasa ketika itu juga harus menjalani pemeriksaan pihak berwajib, karena akibat dari ketidakberesan menjalankan tugas negara sehingga menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat," tuturnya menambahkan.

Damanik yang baru tiba dari Tentena merencanakan segera menjenguk Tibo dkk di LP Petobo Palu--tempat mereka menjalani penahanan-- untuk melakukan misi kemanusiaan, selain mengklarifikasi pernyataan mereka yang sudah dimuat oleh banyak media massa kurun lima hari terakhir.

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044