KOMPAS, Kamis, 26 Januari 2006
Dana Terorisme Dikumpulkan dari Hasil Pencurian
Magelang, Kompas - Gerakan teroris yang terus bergerak di sekitar wilayah Jawa
Tengah diduga kuat didanai hasil pencurian. Subur yang diringkus di Karang Anyar
merupakan salah seorang anggota teroris yang terbukti ikut dalam pencurian untuk
mendanai teror.
Hal itu disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Dody
Sumantyawan HS seusai menghadiri pertemuan tertutup jajaran Kepolisian Resor
Kabupaten Magelang, Rabu (25/1).
"Salah seorang yang diringkus di Karang Anyar adalah Subur. Dia termasuk pelaku
curas (pencurian dengan kekerasan) yang hasilnya digunakan untuk membiayai
kegiatan teroris," ujarnya.
Dody mengatakan, diduga kuat kejahatan dijadikan alat bagi komplotan teroris yang
dipimpin Noordin M Top sebagai penunjang kegiatan operasi mereka. "Seperti
perampokan toko emas yang baru-baru ini terjadi, diduga kuat ada kaitannya dengan
kegiatan mereka itu. Kalau tidak, dari mana mereka memperoleh uang?" ucapnya.
Dari pemeriksaan sementara terungkap adanya pembagian tugas di kalangan
komplotan teroris. Beberapa orang bertugas memberikan fasilitas, ada pula yang
bertugas merekrut anggota baru, dan menghubungi beberapa orang lain untuk
menyediakan kendaraan.
"Ada juga yang bertugas menyiapkan tempat. Beberapa orang lainnya bertugas
menyiapkan benda-benda elektronik, seperti alat perekam," ucapnya menjelaskan.
Dody mengatakan, informasi terkait dengan pembagian tugas ini diperoleh dari
sembilan orang yang disangka sebagai anggota komplotan teroris yang ditahan Polda
Jawa Tengah.
Kepala Polda Jateng membenarkan bahwa sembilan orang itu berdomisili di
Semarang, baik sebagai penduduk tetap maupun sementara. Namun dia menolak
kalau dikatakan komplotan ini hanya tinggal di Semarang.
Menurut Dody, jaringan teroris itu lebih berupa jaringan internasional atau yang biasa
disebut sebagai kejahatan transnasional. "Seperti Noordin M Top dan Dr Azhari, itu
kan bukan orang Indonesia. Hanya saja, mereka menggerakkan operasinya di
Indonesia," paparnya. (MDN)
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|