KOMPAS, Selasa, 25 April 2006, 08:07 WIB
Dua Bendera RMS Sempat Berkibar di Ambon
Ambon, Selasa
Polisi, Selasa (25/4) pagi, mengamankan dua bendera separatis Republik Maluku
Selatan (RMS) yang dikibarkan pendukungnya di Kota Ambon Pengibaran tersebut
bertepatan dengan peringatan HUT ke 55 RMS.
Dua bendera RMS yang lebih dikenal dengan sebutan "benang raja" itu, dikibarkan
pada puncak pohon di dua lokasi berbeda yakni, dibelakang Poliklinik , RSUD Dr
Haulussy, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, serta satu bendera lainnya di
kawasan Gang Singa, Belakang Soya, Kecamatan Sirimau,
Dua bendera itu diperkirakan telah dikibarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung
jawab, Selasa dinihari, saat ibukota Provinsi Maluku itu sementara diguyur hujan lebat
dan baru terlihat oleh masyarakat serta aparat kepolisian saat matahari terbit.
Dua bendera dengan komposisi warna merah dominan),biru putih dan hijau itu,
kemudian diturunkan dari pohon dengandibantu masyarakat, kemudian dibawa ke
Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP) Lease untuk dijadikan barang bukti.
Sejauh ini belum diketahui oknum pengibar bendera tersebut, dimana puluhan
personil intel Polres Ambon dan Polda Maluku serta TNI dikerahkan untuk
menyeledikinya guna ditangkap dan diproses hukum sesuai perbuatannya.
Beberapa kendaraan patroli yang mengangkut puluhan personil polisi serta sejumlah
personil polisi berpakaian sipil dengan menggunakan sepeda motor masih terlihat
melakukan patroli pada beberapa kawasan yang dicurigai rawan untuk memastikan
ada-tidaknya bendera separatis itu dikibarkan.
Begitupun sati unit helikopter milik Polda Maluku juga terlihat berputar-putar diatas
wilayah kota Ambon untuk memantau situasi termasuk mendeteksi kemungkinan
adanya bendera "benang raja" yang dikibarkan para pendukungnya dan belum
diamankan aparat keamanan, terutama pada kawasan perbukitan dan sulit dijangkau
dengan kendaraan.
Suasana Kota Ambon pagi ini tampak ramai oleh warga yang baru selesai melakukan
pengamanan swakarsa di lingkungannya masing-masing. Mereka hanya
melayangkan pandangannya ke arah perbukitan dan pepohonan untuk memastikan
ada tidaknya bendera yang dikibarkan. Personil TNI maupun Polri yang semalam
suntuk melakukan penjagaan dan patroli, terlihat sangat santai pada pos
masing-masing sambill menikmati sarapan dan bercengkrama dengan sesama
rekannya.
Sementara itu, sebuah ledakan bom terdengar di perbatasan antara Desa Haling
Kecamatan Gaguala dan Kawasan Air Kuning, Desa Batu Merah, Kecamatan
Sirimau, Selasa dinihari sekitar pukul 00.30 WIT, dimana ledakannya terdengar
hingga ke desa Passo, namun masyarakat tidak terpengaruh.
Kendati bendera RMS dikibarkan bersamaan dengan peringatan HUT organisasi
separatis itu, namun situasi dan kondisi keamanan di wilayah bekas konflik sejak
1999 itu, terlihat kondusif dan aman, di mana berbagai aktivitas masyarakat berjalan
seperti biasanya.
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
|