The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

KOMPAS


KOMPAS, Selasa, 28 Maret 2006

Dana untuk Pengungsi Maluku Tenggara Dipotong

Ambon, Kompas - Para pengungsi di Kecamatan Kei Besar Tengah dan Kei Besar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, berunjuk rasa di Kantor Bupati dan DPRD Maluku Tenggara, Senin (27/3). Mereka menuntut kejelasan pengurangan jatah dan pemotongan uang pemulangan para pengungsi.

Koordinator Koalisi Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Pengungsi Maluku Tenggara Bernardus Refra, di Tual, mengatakan, uang pemulangan milik sekitar 500 keluarga pengungsi dikurangi dari maksimal lima orang menjadi tiga orang dalam satu keluarga.

Uang pemulangan pengungsi seharusnya Rp 500.000 per jiwa. Jika! dalam satu keluarga paling banyak dihitung lima jiwa, uang yang seharusnya mereka terima Rp 2,5 juta. Karena ada pemotongan, satu keluarga maksimal mendapat Rp 1,5 juta.

Selain pemotongan jatah uang pemulangan, uang yang menjadi hak pengungsi juga masih dikurangi Rp 10.000 per keluarga. Menurut Refra, penyalur bantuan mengemukakan bahwa pemotongan Rp 10.000 itu untuk pembelian meterai.

"Kenyataannya, para pengungsi hanya menandatangani kuitansi kosong dengan alasan meterai akan dipasang di Tual (ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara)," katanya.

Saat ini sebagian pengungsi di Kei Besar Tengah dan Kei Besar Selatan sudah pulang ke desa masing-masing. Namun, ada sejumlah pengungsi yang masih tinggal di pengungsian di desa-desa di Pulau Dullah maupun Pulau Kei Kecil.

Di samping itu, Koalisi LSM Peduli Pengungsi Maluku Tenggara juga mempertanyakan nasib 2.117 kelu! arga pengungsi lainnya yang belum menerima hak mereka secara penuh. Setiap keluarga berhak atas bantuan bahan bangunan rumah senilai Rp 10 juta, uang tukang Rp 1,5 juta, dan uang pemulangan Rp 500.000 per jiwa.

Sementara itu, warga, baik pengungsi maupun bukan pengungsi, yang masih mendiami sejumlah pertokoan di Ambon diberi batas waktu hingga akhir Maret untuk meninggalkan tempat mereka. Para pemilik toko yang selama konflik ikut mengungsi akan membuka kembali usaha mereka di Ambon.

Menurut Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Maluku AR Soumena, penertiban warga yang menempati pertokoan itu dilakukan dengan menyisir tempat tinggal pengungsi. (MZW)

Copyright © 2002 Harian KOMPAS
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044