Modus, Sabtu, 11/2/06 17:00 WIB
Polisi sweeping di Batu Merah, warga protes
Ambon (Modus.or.id). Sweeping yang kembali digelar Polres Ambon dan Pulau-pulau
Lease di kawasan Batu Merah, Jumat (10/2) sore nyaris menimbulkan bentrokan
antara aparat kepolisian dengan warga setempat. Pasalnya, warga sempat merasa
emosi karena tidak menerima perlakuan aparat kepolisian yang tiba-tiba langsung
masuk ke rumah tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.
Gelar sweeping yang dimulai sekitar pukul 17.30 WIT, mengundang warga sekitar
Asrama TNI-AD, Batu Merah berhamburan keluar rumah untuk menyaksikan keriuhan
yang mendadak terjadi di wilayah tempat tinggal mereka. Sejumlah personil satu
satuan setingkat kompi dari Polres Ambon dan Brimob BKO turun dari 3 buah truk
dan 1 mobil patroli yang membawa mereka dari markasnya. Akibatnya, arus lalu
lintas di sekitar Jalan Sudirman sempat mengalami kemacetan, namun segera
teratasi setelah anggota Satlantas mengatur kendaraan yang melintas disana.
Dari kedatangan rombongan aparat kepolisian tersebut, tampaknya mereka sudah
tahu target rumah yang dituju untuk disweeping. Lokasinya, di lingkungan
RT.02/RW.02, Batu Merah, kediaman Iskandar, yang berada dekat pangkalan ojek,
depan bekas Gedung Bioskop Victoria. Iskandar diketahui masih mempunyai
hubungan kerabat dengan salah satu terdakwa pelaku penyerangan Villa Karaoke.
"Dong (aparat polisi-red) masuk di dalam kamar, naik ke loteng-loteng, periksa
kas-kas pakaian, dengan alasan untuk sweeping sajam, senpi dan handak,'' tutur Ela,
salah satu warga RT 02/RW 02 kepada Koran ini, di sela-sela sweeping digelar.
Pelaksanaan sweeping ini menuai protes warga karena sebelumnya tidak ada
pemberitahuan dari kepolisian. "Kami kesal, karena aksi sweeping yang dilakukan itu
tidak didahului pemberitahuan awal," geram Iskandar, yang juga menjabat sebagai
Ketua RT setempat.
Usai sweeping, Iskandar menuturkan, saat itu, aparat Polres Ambon beserta Brimob
BKO yang terlibat dalam operasi pengeledahan tersebut memerintahkan warga agar
masuk ke rumahnya masing-masing. Baru kemudian sweeping dilakukan. Namun
demikian, atas aksi ini paparnya, warga Batu Merah khususnya di Asrama TNI-AD
meminta Kapolda Maluku agar bertanggung jawab atas aksi yang dilakukan anak
buahnya itu.
Sementara itu, terkait dengan aksi sweeping tersebut, Kapolres Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Lease AKBP Leonidas Braksan MM ketika dikonfirmasi menuturkan,
aksi sweeping yang dilakukan itu telah mendapat ijin dari Pj Kepala Desa Batu
merah. ''Kami telah meminta ijin Pj Batu Merah,'' ujarnya.
Aksi ini, ungkap Leonidas, dilakukan atas dasar laporan masyarakat serta hasil
laporan intelijen terkait kepemilikan barang-barang terlarang dimaksud. Oleh
karenanya, Leonidas berharap, dari aksi sweeping itu warga Batu Merah tidak perlu
kemudian menjadi takut. Menurutnya, kegiatan sweeping yang dilakukan itu adalah
demi kepentingan masyarakat sendiri, karena yang menjadi target pemeriksaan
adalah barang-barang yang dilarang oleh Undang-Undang.
Diharapkannya, dalam setiap aksi sweeping semacam ini selalu mendapat dukungan
dari seluruh warga Batu merah serta seluruh masyarakat kota Ambon. Hal ini
dilakukan tidak lain bertujuan untuk meningkatkan rasa aman dan tentram dalam
kehidupan masyarakat Maluku, khususnya di Kota Ambon. "Hal itu demi kepentingan
kita semua," terangnya.
Selain itu kata orang nomor satu di Polres Ambon ini, dalam setiap aksi
penggeledahan aparat kepolisian juga sangat selektif, kebetulan yang menjadi target
khususnya adalah rumah Ongen Pattimura dan rumah keluarganya di desa Batu
merah. "Bagi warga yang tidak bersalah jangan takut terhadap aksi tersebut,"tegas
Kapolres.
Dari hasil sweeping di Batu Merah ini, aparat Polres Ambon berhasil menyita
sejumlah amunisi berbagai jenis senjata dan juga sejumlah pakaian Laskar Jihad,
yang kini menjadi barang bukti dan telah diamankan di Mapolres Pulau Ambon dan
Pulau-pulau Lease. (Andoek)
Email: modus18704@yahoo.com
|