Pikiran Rakyat, Selasa, 25 April 2006
Antisipasi RMS, 1.000 Polisi Dikerahkan
JAKARTA, (PR).- Mengantisipasi hari ulang tahun Republik Maluku Selatan (RMS)
yang bertepatan Selasa ini (25/4), sekira 1.000 polisi disebar di berbagai tempat di
kepulauan Maluku dan Ambon. Penjagaan ketat tersebut untuk mengantisipasi
berbagai aksi bernuansa separatisme.
Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Anton Bachrul Alam
menyatakan, petugas akan bertindak tegas terhadap aktivis RMS yang nekat
merayakan ulang tahun, termasuk di antaranya mengibarkan bendera RMS.
"Ini kan negara Indonesia, kita tidak berharap ada bendera (selain merah putih) yang
dikibarkan. Kalau mereka melakukan, kami akan menindak secara tegas," katanya
kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (24/4).
Dia menyatakan, polisi mengadakan sweeping untuk mengantisipasi anggota
masyarakat yang membawa senjata. "Kita tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan seperti kerusuhan, maka polisi melakukan sweeping senjata" ujarnya.
Dia mengatakan, pengamanan menjelang ulang tahun RMS telah menjadi rutinitas
tugas. "Prinsipnya, kami selalu bertindak preventif," ujarnya.
Polri dan TNI siaga di Kota Ambon. Jalan utama di kawasan Jln. Jenderal Sudirman,
misalnya, pos polisi dijaga delapan personel polisi.
Padahal biasanya pos yang membelah wilayah konflik pada 1999, Batu Merah dan
Mardika, dijaga dua polisi. Kondisi serupa terlihat di Pos Polisi Gudang Arang,
Kecamatan Nusaniwe, Kudamati, dan Benteng Atas, Kecamatan Nusaniwe. Para
personil polisi dan tentara siaga penuh.
Kapolres Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease, AKBP Leonidas Braksan
menyatakan, beberapa titik rawan konflik dijaga dan diawasi secara ketat, di
antaranya kawasan Kudamati dan Benteng Atas.
Dari operasi pengamanan itu, seorang warga Ambon sudah diamankan pihak
kepolisian setelah tepergok menyimpan sebuah bendera RMS di rumahnya. Ia kini
ditahan di Polres Pulau Ambon. (A-84)***
© 2006 - Pikiran Rakyat Bandung
|