The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Netherland Hilversum


Radio Nederland Wereldomroep, 06-04-2006

Paulus Samkakai Hengkang dari Merauke, Merasa Tak Nyaman

Ranesi

Paulus Samkakai bersama istri dan empat orang anaknya diberitakan melarikan diri ke Australia dari kota Merauke di Papua. Pertama-tama mereka menuju sebuah desa di Papua Nugini dan kemudian menyeberang ke Pulau Bambu atau Deliverance Island yang terletak di Selat Torres, Australia. Demikian penjelasan Pastor Yus Mawengkang, Direktur Lembaga Keadilan dan Perdamaian, Keuskupan Agung Merauke. Paulus Samkakai adalah aktivis yang giat membela hak-hak suku Marin dan buruh pelabuhan. Berikut keterangan Pastor Yus Mawengkang kepada Radio Nederland.

Aktivis kaum buruh

Yus Mawengkang [YM]: 'Benar berita itu. Paulus Samkakai dia seorang aktivis kaum buruh eksodus dari Merauke. Rencananya ke Australia dan dia berangkat tanggal 28 Maret, malam hari jam 11.00 dari satu pelabuhan kecil di kota Merauke. Mereka awalnya itu sebagaimana dia sampaikan kepada yang membawa speed boat, bahwa dia hanya ke kampung kelahirannya di Wame. Tapi kemudian di laut, Paulus katakan bahwa mereka akan ke Australia.'

'Akhirnya kemudian mereka menuju ke arah Australia, tetapi kemudian karena bahan bakar mereka sangat sedikit, akhirnya mereka hanya mendarat di sebuah kampung, Bula di wilayah Papua Nugini. Mereka tiba tanggal 29 jam 10 pagi, dan Paulus berencana untuk tetap ke satu pulau di wilayah Australia yaitu, Deliverance Island, masih dalam zona Torres Strait , Australia.'

Idealis yang tak digubris

'Paulus ini seorang idealis dalam hal memperjuangkan aspirasi masyarakat lokal, terutama suku Marin, yang masyarakatnya tertinggal dalam banyak hal. Sehingga timbul gejolak dalam pikiran dan idenya. Kadang-kadang diungkapkan secara emosional. Dan oleh karena sering berbeda pendapat dengan penguasa setempat di sini, ya seringkali mendapat tekanan-tekanan deri penguasa setempat.'

'Dan yang terakhir bahwa perjuangannya tentang hak-hak kaum buruh di pelabuhan, tidak mendapat tanggapan yang serius dari pemerintah setempat. Bahkan idenya ini kadang-kadng dianggap berbeda. Oleh karena berbeda dianggap musuh oleh penguasa setempat. Dia merasa terancam benar. Akhirnya dia berencana untuk eksodus ke Australia.'

Ditekan dan diteror

Radio Nederland [RN]: 'Jadi alasan utama itu karena dia merasa jiwanya terancam, begitu pula keluarganya?'

YM: 'Boleh dikata. Oleh karena orangnya itu sangat idealis dan ekspresi juga kadang-kadang menimbulkan ketidaksenangan penguasa. Boleh dikata dari perjalanan hidupnya dia mengalami bentuk-bentuk tekanan dan teror. Sejak tahun 2000 pernah mengalami tekanan, tahun 2002, dan juga yang terakhir itu ketika melakukan demo di DPR di Kabupaten Merauke. Dia mendapat perlawanan keras dari pihak penguasa setempat. Dan barangkali dia merasa terancam dengan perjuangannya ini, sehingga dia mengambil jalan untuk menyelamatkan diri, eksodus ke Australia.'

RN: 'Bapak bilang bahwa eksodusnya yang terakhir membela hak-hak buruh di pelabuhan. Kasus apa itu, Pak?'

YM: 'Terutama tuntutan kaum buruh pelabuhan untuk mendapatkan hak-hak yang menguntungkan. Baik dari segi pembayarannya, maupun juga dari hak-hak untuk mendapatkan beberapa fasilitas dari pemda setempat, dan meminta kepada pemda supaya memperhatikan hak-hak kaum buruh. Bahkan beliau juga mencoba membina jaringan dengan kaum buruh era nasional. Dan juga ia pernah mengungkapkan kepada DPR propinsi, kepada gubernur, kepada DPRD.'

'Yang terakhir ketika mendapat rekomendasi dari teman-teman dari propinsi untuk sampaikan kepada bupati, malah tidak mendapat tanggapan dari pemda setempat di sini. Bahkan ia merasa ada sesuatu yang mengejar dalam dirinya itu. Ia merasa terancam. Saya masih ingat pada awal bulan Maret, seringkali dia tergesa-gesa, seakan ada rasa takut.'

RN: 'Bapak juga menyatakan bahwa beberapa hari terakhir itu dia didatangi berulangkali oleh sejumlah agen intel ataupun polisi. Bagaimana ini, Pak?'

YM: 'Itu yang kadang saya tidak mengerti. Mengapa kalau orang menyatakan beda pendapat dalam sesuatu maksud yang baik, seringkali dicurigai. Sehingga hal-hal beginilah membuat mereka merasa tidak nyaman. Apalagi seseorang yang, apakah dia intel-kah atau juga preman-preman bupati atau bagaimana, itu tidak jelas. Tapi bagi dia itu merasa sebuah ancaman bagi keluarganya.'

Ke pulau Bambu

RN: 'Bapak sudah mendengar kabar terakhir dari Paulus dan keluarganya, Pak?'

YM: 'Saya mendengar yang terakhir dari orang yang menghantar dia. Yaitu seorang pengemudi speed boat. Kalau seandainya besoknya ia mendapatkan transport ke Pulau Bambu, yang biasa disebut oleh masyarakat setempat, sedangkan dalam peta disebut Deliver(ance) Island, dia tetap akan nekat ke pulau itu. Jarak pulau itu ya kurang lebih adalah dua jam.'

Demikian Pastor Yus Mawengkang, Direktur Lembaga Keadilan dan Perdamaian, Keuskupan Agung Merauke.

© Hak cipta 2006 Radio Nederland Wereldomroep
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044