The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Vox Populi


Radio Vox Populi [Ambon], 05-Apr-2006

Kejaksaan Tinggi Maluku Mendapat Teror Bom

Azis Tunny - Ambon

GEDUNG Kejaksaan Tinggi Maluku yang terletak di jalan Sultan Hairun Ambon kali ini mendapat teror oleh seorang penelpon gelap yang menyebutkan bahwa gedung tersebut akan meledak. Teror lewat telpon tersebut diterima oleh petugas piket Kejaksaan Tinggi Maluku bernama Moriets P sekitar pukul 09.50 Wit, Rabu (5/4). Si penelpon menyebutkan, gedung kejaksaan dalam waktu 15 menit lagi akan meledak karena sudah diletakan bom.

Teror ini kemudian dilaporkan petugas piket bersangkutan ke Asisten Intel Kejaksaan Tinggi Maluku TB Adolof dan meneruskannya ke Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Tommy M. Panjaitan. Meski diancam akan diledakan, pihak kejaksaan tidak lantas geger dan melaporkan kasus ini ke polisi untuk meminta bantuan tim gegana guna melakukan penyisiran. Hingga pukul 11.00 Wit, teror bom tersebut ternyata tidak terbukti.

Kepala Humas Kejaksaan Tinggi Maluku Nuni Triana yang dikonfirmasi Radio Vox Populi di ruang kerjanya membenarkan jika kantornya diteror lewat telpon akan diledakkan. Triana mengatakan, pihaknya hingga kini belum mengetahui identitas dari pelaku maupun tujuannya melakukan teror dimaksud.

Suasana Kejaksaan Tinggi Maluku saat didatangi Radio Vox Populi pun tampak biasa-biasa saja. Sebagian pegawai bahkan mengaku tidak mengetahui adanya teror bom tersebut. "Saya tidak tahu ada teror itu, coba anda tanyakan ke petugas piket," kata seorang pegawai kejaksaan.

Triana menyebutkan, pihaknya ketika mendapat laporan adanya teror lewat telpon kemudian melakukan koordinasi untuk pengamanan kantor tapi dilakukan oleh beberapa pegawai saja, termasuk petugas piket yang memeriksa para tamu yang datang.

Dikatakannya, ketika mendapat laporan ini, jajaran pimpinan di kejaksaan langsung melakukan koordinasi, tapi tidak ke pegawai. Dikatakannya, jika para pegawai kejaksaan mengetahui adanya teror itu bisa menimbulkan kepanikan mengingat trauma masa konflik, apalagi kasus teror yang sama pernah menimpa Kejaksaan Negeri Ambon pada akhir tahun 2005 saat awal-awal menggelar kasus pidana terorisme di Pengadilan Negeri Ambon.

"Hanya beberapa pegawai saja yang tahu informasi ini. Kami mengindari agar jangan terjadi kepanikan. Pengamanan tetap kami lakukan dengan memeriksa keadaan kantor dan mengamati situasi lingkungan termasuk pemeriksaan para tamu," ujarnya.

Meskipun begitu, dia mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah teror bom lewat telopn tersebut ada kaitannya dengan sejumlah kasus yang tengah ditangani Kejaksaan Tinggi Maluku.

"Apakah ada unsur kesengajaan dari pihak-pihak tertentu ada maksud tertentu kami belum tahu," tandas Triana. (VP)

Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044