Radio Vox Populi [Ambon], 04-Apr-2006
Aparat Diminta Waspadai 'Preman Berdasi' di Ambon
Harian Suara Maluku - Ambon
Ambon, Suara Maluku - Aparat keamanan baik TNI maupun Kepolisian diminta selalu
mewaspadai segala isu yang mulai dikembangkan terkait dengan masuknya
preman-preman dari luar Maluku dalam menyongsong pemilihan walikota dan wakil
walikota Ambon periode 2006-2011.
Pasalnya, selain apa yang dikuatirkan tersebut, saat ini mulai ada indikasi 'preman
berdasi' juga sudah mulai berada di daerah ini untuk mengembangkan isu dan
persoalan internal partai yang dapat mengganggu konsentrasi calon dan
pendukungnya di Ambon.
Kepada koran ini di Ambon kemarin, salah seorang anggota Partai Demokrat (PD)
Kota Ambon yang enggan mengekspos dirinya mengungkapkan, keberadaan 'preman
berdasi' di Ambon sudah sangat meresahkan masyarakat. Ia menyampaikan, terkait
dengan apa yang selalu disampaikan Korwil PD Maluku dan Papua bahwa DPP PD
sama sekali tidak menghendaki Malaihollo direkomendasikan partai ini dinilai sebagai
sesuatu yang sangat potensial menimbulkan perpecahan dan konflik di daerah ini.
Sebab, lanjutnya, isu itu tentunya akan membawa sakit hati tersendiri dari komponen
masyarakat yang mendukung pencalonan kedua figur tersebut. ''Kalau isu ini terus
dimainkan, maka bisa saja akan menimbulkan polemik dan konflik internal yang
cukup serius,'' katanya.
Disampaikannya, segala persoalan yang terjadi di tingkat kabupaten dan kota
mestinya menjadi persoalan DPC yang ada di kota dan kabupaten yang
bersangkutan, dan kalau sampai diintervensi lebih jauh oleh DPP maka bisa saja
menimbulkan persoalan yang berujung pada konflik kepentingan yang bisa saja
mengganggu keamanan di daerah ini.
''Sepak terjang mereka yang dari Jakarta inilah yang harus menjadi perhatian aparat
keamanan di daerah ini, sehingga jangan sampai dari hal kecil dia bisa merembet
menjadi hal yang lebih besar,'' ungkapnya.
Dikemukakan, kalau persoalan ini hanya untuk internal partai, maka baiknya itu
diselesaikan juga kedalam partai itu sendiri, dan jangan dibawa-bawa keluar guna
menjadi konsumsi publik dan akhirnya menjadikan opini tertentu untuk mengganjal
seseorang yang sudah berjuang selama ini.
Dikuatirkan, jika persoalan-persoalan semacam ini tidak diantisipasi secara dini,
maka bisa saja menjadi potensi konflik yang bisa juga dapat menggagalkan proses
pemilihan walikota dan wakil walikota di daerah ini.
''Kami hanya minta aparat keamanan dapat mengantisipasi hal-hal seperti ini, agar
proses pilkada bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama. Saya
juga minta agar persoalan PD Ambon dapat pula diselesaikan secara internal,''
ungkapnya.
Pandangan kader PD tersebut, juga senada dengan peringatan Kapolda Maluku
Brigjen Pol. Adityawarman dan Uskup Diosis Amboina Mgr P.C. Mandagi yang telah
mengekspos adanya gerakan-gerakan preman dari Jakarta terkait pilkada di Ambon,
juga telah meminta masyarakat mengantisipasi hal tersebut.
Sebagaimana diketahui, dalam deklarasi pasangan Richard Louhenapessy-Syarif
Hadler di Baileo Oikumene beberapa hari lalu, tokoh pemuda asal Maluku di Jakarta
yakni Ongen Sangadji juga turut hadir dan diperkenalkan sebagai tokoh pemuda
daerah ini.(SM-06/SM-05)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|