The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Radio Vox Populi


Radio Vox Populi [Ambon], 10-Mar-2006

Tim Mabes Tangani Kasus Penembakan Saiful

Azis Tunny - Ambon

Kasus tertembaknya seorang warga sipil, Saiful Wakano (21) di Desa Batumerah akibat perselisihan oknum TNI-Polri beberapa waktu lalu di Ambon, saat ini ditangani langsung oleh tim investigasi terpadu gabungan dari Mabes Polri dan Puspom TNI-Angkatan Darat. Tim yang ditunjuk langsung oleh Kapolri itu melakukan pengusutan terkait penembakan terhadap warga sipil dan dua korban tewas dari kedua belah pihak yang bertikai.

Kepala Kepolisian Resort Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Leonidas Braksan menyatakan, penanganan kasus tertembaknya Saiful sudah tangani langsung oleh tim gabungan dari mabes.

Menurutnya, tim yang dibentuk untuk melakukan pengusutan benar-benar independen dalam menjalankan tugasnya dan langsung melakukan investigasi dan telah melakukan rekonstruksi kejadian di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sehingga diharapkan secepatnya dapat diketahui pelakunya. Hanya saja diakuinya belum ada pelaku yang ditahan dalam kasus ini.

"Mudah-mudahan pelaku yang menembak warga sipil ini bisa diketahui," kata Leonidas kepada Radio Vox Populi di kompleks Biara Kongregasi Putra Bunda Hati Kudus, Jumat (10/3).

Kasus tertembaknya mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Pattimura ini terjadi pada Sabtu malam (4/3), sehubungan tengah terjadi pertikaian oknum anggota TNI dan Polri. Saiful tertembak saat akan menyeberang jembatan Batumerah di Jalan Jenderal Sudirman. Peristiwa terjadi saat Sauful yang baru selesai mengerjakan tugas kuliah bersama teman-temannya hendak pulang ke rumah yang beralamat di Kawasan Asrama Militer TNI Batumerah, sekitar 200 meter dari lokasi tertembaknya.

Menurut warga setempat, saat itu mobil truk pasukan Polri yang memuat sekitar 10 anggota polisi bersenjata, melintas di jalan Jenderal Sudirman dari arah Galunggung hendak menuju Ambon. Karena terjadi kerumunan massa, anggota polisi di mobil tersebut kemudian turun dan melepas tembakan. Warga yang ketakutan berhamburan lari menyelamatkan diri. Namun malang bagi Saiful, dia tertembak pada paha kiri menembus perutnya. Akibatnya, kantung kemih dan lambungnya robek dan harus menjalani operasi.

Terakit dengan pengusutan kasus tersebut, Leonidas menghimbau keluarga korban agar dapat bersabar. "Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan membutuhkan waktu. Terhadap pelaku penembakan tentunya akan ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku," katanya.

Dijelaskannya, saat ini tim gabungan dari mabes telah melakukan penyelidikan dengan memanggil sejumlah anggota. Bahkan keterangan dari masyarakat juga dimintai. Hanya saja, kata dia, saksi dari masyarakat yang dipanggil belum ada yang mau datang memberi keterangan.

Ditempat terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Maluku AKBP Didik Wijanarko, mengatakan, tim penyelidikan kasus ini sudah memeriksa sejumlah saksi mulai dari anggota polisi yang melakukan patroli pada malam kejadian, hingga beberapa teman Saiful yang berada di TKP saat penembakan itu terjadi. Hanya saja, dia pastikan hingga kini belum dapat mempublikasikan hasil pemeriksaan lantaran pihaknya masih mendalami kasus tersebut.

Abidin Wakano, paman Saiful meminta agar ada penegakan keadilan dan hukum dalam kasus ini. Dimana, kata dia, pihak kepolisian bisa menindak anggotanya yang diduga telah melakukan tindakan penembakan hingga mengakibatkan keponakannya hingga kini masih kritis. Dia berharap agar Kepala Polda Maluku bersikap bijaksana dan profesional sebagai seorang pejabat keamanan demi kepentingan masyarakat.

"Perlu ada penegakan hukum untuk semua pihak agar keadilan demi perdamaian bisa terwujud, karena kami melihat dalam kasus ini sudah ada kesengajaan dari oknum polisi saat melepas tembakan," kata Abidin.

Sementara itu, peristiwa bentrok antara oknum anggota TNI dan Polri yang mengakibatkan dua orang tewas di kedua belah pihak dan sejumlah lainnya luka-luka termasuk dua warga sipil, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun TNI terkait para pelakunya. Hingga saat ini baru satu pelaku yang ditahan yakni anggota Brimob Polda Maluku Baraka Imanuel Mahise untuk diusut. Imanuel yang melakukan pemukulan terhadap seorang anggota TNI pada Jumat (3/3) pagi di depan Tugu Ksatrian Pola Maluku, Tantui, diduga sebagai pemicu terjadinya saling balas-membalas antara kedua oknum di institusi bersenjata tersebut.(VP)

Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044