Radio Vox Populi [Ambon], 18-Apr-2006
Ketika Anak Muda Ambon Beradu Gaya
Azis Tunny - Ambon
PARA petinggi di Maluku, khususnya Kapolda, Pangdam Pattimura, dan Gubernur
boleh kuatir dengan situasi keamanan menjelang HUT Republik Maluku Selatan
(RMS) pada 25 April mendatang, yang diprediksi bakal memanas. Tapi tidak begitu
dengan sekitar 70-an bocah dan remaja Ambon yang tampil aktraktif di tengah
kerumunan massa, hari Minggu (16/4) lalu.
Di kawasan jalan A.Y. Patty yang merupakan pusat keramaian Kota Ambon, dengan
didampingi orang tua, para bocah dan remaja berusia antara 4 hingga 15 tahun itu
menunjukkan kebolehannya tampil anggun di depan ratusan penonton. Mereka
berenggak-lenggok dengan busana sensual berbalut make up, mereka beradu gaya
pada acara bertajuk "Kontes Fashion Show" yang diselenggarakan Seroja Modeling
Agency Maluku.
Acara yang berlangsung terbuka tanpa membebani penonton dengan kewajiban
membeli tiket tersebut, menggunakan ruas jalan A.Y. Patty sebagai panggung
kompetisi. Mau tidak mau salah satu dari dua ruas jalan yang biasanya melintas di
situ ditutup sementara dan dialihkan hanya menggunakan satu jalur jalan.
Di panggung kayu berbalut spanduk promosi Flexi itu, penampilan para model cilik
yang ada membuat warga yang menyaksikan kompetisi fashion tertawa geli, atau
senyum sumringah, serta ikut memberi semangat ketika para bocah itu berjalan
lenggak-lenggok dengan menebar senyum centil yang lucu di atas cat walk.
Acara fashion show makin meriah, ketika usai menunjukan kebolehan berjalan di atas
cat walk, para bocah kembali beraksi di atas panggung saat panitia memutar house
music. Nadia, salah satu peserta yang menjuarai kategori pemenang favorit versi
anak-anak tampil dengan goyangan ala Agnes Monica mendapat simpatik penonton.
Tepuk tangan dan sorakan dukungan diberikan. Tanpa ada perasaan malu, bak
seorang entertainer profesional aksi para bocah ini menjadi hiburan tersendiri bagi
warga Ambon.
Keramaian saat itu terasa meleburkan kekuatiran petinggi di Maluku akan situasi
keamanan yang sudah diberi warning bakal teruji menjelang dan saat HUT RMS nanti.
Tidak tergurat kekuatiran di wajah ratusan penonton yang berdesak-desakan maupun
para orang tua peserta fashion. Yang nampak hanyalah senyum dan gelak tawa
sesekali kala penampilan lucu ditontonkan para model cilik ini.
Kawasan jalan A.Y. Patty sebenarnya adalah pusat keramaian kota Ambon semasa
damai. Tetapi ketika pecah kerusuhan Ambon pada tahun 1999, kawasan ini bak
"neraka kecil". Pertempuran sengit kerap terjadi di sini. Maklum karena letaknya
persis di tengah-tengah permukiman Islam-Kristen, dua massa yang berseteru mudah
tumpah ke situ menjadikan kawasan bisnis ini sebagai salah satu medan baku
bunuh.
Pemandangan sisa perang masih bisa ditemui di kawasan ini, terlihat dari sejumlah
pertokoan yang rata dengan tanah akibat keberingasan massa saat kerusuhan.
Sebagian lagi masih berdiri namun tidak luput dari kebakaran. Puing-puing bangunan
sisa kerusuhan pada tahun 2003 lalu semasa kepemimpinan Penjabat Gubernur
Maluku Sinyo Harry Sarundajang sudah dibersihkan. Lokasi pertokoan yang hancur
pun ditutupi dengan zenk bercat biru guna menutupi kesan angker bahwa kota ini
pernah terjadi kerusuhan besar.
Dengan berlalunya waktu, situasi Ambon lambat-laun mulai berangsur kondusif.
Sebagian pertokoan di jalan sepanjang 500 meter ini sudah mulai dibuka.
Sebagiannya lagi dikontrakan ke pengusaha atau instansi lain seperti bank dan
telkom untuk membuka kantor cabangnya.
Kesempatan ini menginspirasi Sity Salampessy, pemilik Seroja Modeling Agency
Maluku melakukan kontes fashion show di Jalan AY Patty. Tekadnya semata-mata
ingin mengembangkan minat dan bakat kaula muda Ambon dalam ajang modeling
yang sempat terpendam akibat situasi kota yang tidak aman.
"Sudah saatnya kita berbuat sesuatu. Meski lewat kontes seperti ini saya yakin bisa
memberikan kesan bahwa Ambon sudah aman. Apalagi bakat adik-adik kita ini perlu
kita wadahi lewat lomba semacam ini dengan kompetisi yang sehat," kata Sity.
Ia mengaku tidak kuatir karena mendapat dukungan dari masyarakat. Apalagi yang
datang sebagai peserta berasal dari dua komunitas di Ambon. "Situasi keamanan di
Ambon janganlah dijadikan alasan untuk kita tidak bisa berbuat banyak," ujarnya.
Sity mengungkapkan, dalam ajang adu kecantikan dan fashion tingkat Nasional
maupun model asal Maluku mungkin masih sangat kurang. Namun dengan adanya
kontes sepertti ini dia berharap ada harapan baru, Maluku bisa melahirkan putri-putri
terbaiknya ke ajang lebih tinggi seperti yang pernah dilakukan pendahulunya Santy
Manuhutu, mantan putri indonesia.
Ny. Herlina (39) yang memboyong putrinya ikut kontes mengaku, senang melihat
putrinya Lisa tampil bergaya di depan masyarakat. Apalagi putrinya memang memiliki
bakat di bidang ini. "Lisa anaknya suka bergaya dan kalau di foto macam-macam deh
gayanya. Pas ada lomba ini , dia bilang kepada saya, Ma Lisa mau ikut lomba
fashion," tuturnya sambil tertawa kecil.
Acara fashion shouw ini berlangsung dari pukul 14.00 hingga 16.00 ini tidak membuat
penonton beranjak meski panas matahari saat itu cukup menyengat. Bukan saja
menyaksikan penampilan para model cilik di jalan, sebagian warga bahkan menonton
dari atas beberapa bangunan di sekitarnya.
Acara fashion telah berakhir dengan pengumuman pemenang pada kategori
anak-anak dan remaja. Piala dan penghargaan pun telah diberikan. Namun acara
belum berakhir. Pukul 20.00 Wit acara dilanjutkan usai shalat Isya karena kebetulan
Masjid Raya Alfatah hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi lomba.
Acara pada malam hari ini tidak kalah sepi bahkan jumlah penonton jauh lebih
banyak. Tidak lagi ada lomba kompetisi namun panggung diisi oleh berbagai atraksi
muda-mudi Ambon lewat dancer group dan solo serta atraksi model Seroja yang
tersaring pada ajang sebelumnya.
Jalan AY Patty dalam sehari itu berubah menjadi medan hiburan bagi warga yang
haus akan hiburan. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya saat kerusuhan masih
berkecamuk di Ambon yang menjadikan kawasan itu menjadi medan perang antar
warganya yang berseteru. (VP)
Copyright © 2005 RadioVoxPopuli.com. All right reserved.
|