The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

Liputan6.Com


Liputan6.com, 14/01/2006 09:19

Teror Bom

Dua Tempat di Palu Diancam Bom

[PHOTO: Personel Jihandak saat menyisir sekitar halaman Hotel Patimura, Palu.]

Ancaman bom di dua tempat itu hanya berselang sekitar satu jam. Tim Jihandak Polda Sulteng yang menyisir seluruh halaman dan ruangan hotel selama satu jam tidak menemukan benda mencurigakan.

Liputan6.com, Palu: Ketenangan agaknya masih menjauhi kehidupan warga Kota Palu, Sulawesi Tengah. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari ancaman bom yang membuat panik sebagian penduduk Palu terjadi di dua tempat. Sasaran pertama peneror adalah Hotel Pattimura, Palu, Jumat (13/1) sekitar 15.30 WITA. Hanya berselang satu jam, seorang warga Jalan M.H. Thamrin, Palu bagian selatan menerima ancaman serupa.

Teror di Hotel Pattimura diterima resepsionis. Lelaki tidak dikenal melalui telepon mengancam akan meledakkan penginapan tempat dia bekerja. Ancaman itu lalu dilaporkan ke Kepolisian Daerah Sulteng. Namun, Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Sulteng yang menyisir seluruh halaman dan ruangan hotel selama satu jam tidak menemukan benda mencurigakan. Pun demikian di Jalan M.H. Thamrin. Tim Jihandak tak menemukan bom.

Dua ancaman bom tersebut semakin menambah daftar teror di Kota Palu maupun Poso, Sulteng. Belum lama ini, sebuah benda meledak di depan Kantor Satuan Tugas Poso. Menurut saksi mata, ledakan berasal dari petasan yang dilempar dua orang bersepeda motor dari Jalan Pos Raya. Walau tak ada korban, polisi menduga motif kejadian tersebut untuk memancing kerusuhan di daerah bekas konflik itu [baca: Kantor Satuan Tugas Poso Dilempari Petasan].

Di tempat terpisah, Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga geram dengan aksi teror di Palu yang terus berkepanjangan. Jangankan meredakan, aparat berwenang pun belum dapat menangkap para pelakunya. Lantaran itulah, Theo memberikan batasan waktu tiga bulan dengan perpanjangan tiga bulan bagi pimpinan Komando Operasi Keamanan Sulteng untuk membekuk dalang aksi teror dan kekerasan di Palu. "Harus terungkap kalau tidak para pejabatnya harus dievaluasi," kata Theo.

Kendati aksi teror di Palu dan Poso tak kunjung reda, Theo menolak pemberlakuan status darurat sipil untuk mengganti operasi keamanan. Anggota Dewan dari Fraksi Partai Golongan Karya ini menambahkan, terpenting adalah kerja keras dari aparat keamanan. Terutama buat mengungkap pelaku yang ingin mengusik ketenangan warga setempat.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

Copyright (c)2000-2005 Surya Citra Televisi - All Rights Reserved
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044