The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Senin, 13 Februari 2006

Konflik Hambat Pembangunan Kawasan Timur

Jakarta—Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Saifullah Yusuf menegaskan masih banyaknya konflik dan bencana yang terjadi di daerah telah menghambat proses pembangunan Kawasan Indonesia Timur.

Pernyataan itu dikemukakan dalam seminar bertema "Maluku Utara, Kemiskinan, konflik dan tata Kelola Pemerintahan" di Universitas Nasional Jakarta, Sabtu (11/2). Hadir Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn, dan pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Thung Ju Land dan Sri Yanuarti.

Menurut Saifullah Yusuf, masih banyaknya daerah rawan dan juga munculnya konflik menyebabkan percepatan pembangunan daerah terhambat. Sebab para investor masih takut dengan adanya konflik tersebut. Karena itu ia berharap para pemimpin daerah seperti gubernur, bupati dan wali kota bekerja lebih keras lagi agar proses pembangunan bisa lebih cepat dilakukan.

"Kemiskinan tetap akan menjadi masalah, ditambah konflik berkepanjangan akan menambah problem. Jika pemda sendiri kurang berperan dan terjun langsung menanganinya, maka pembangunan lebih lambat lagi," katanya.

Menurut menteri yang juga mantan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, sejak merdeka kesenjangan terus terjadi sampai kini, karena tidak adanya kebijakan yang menyeluruh dan transparan dalam pembangunan. Sehingga memunculkan konflik-konflik ketika keterbukaan benar-benar tidakbisa dielakkan lagi.

Untuk penyelesaian percepatan pembangunan di daerah tertinggal, terutama di wilayah konflik katanya adalah dengan bekerja sama antara pemerintah pusat dan daerah serta semua elemen masyarakat.

Putra Daerah

Saifullah akan mencoba bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Kelautan dan Perikanan, Kementerian Negara UKM, dan Departemen Pertanian. Kementerian PDT juga akan memperat kerja sama dengan pemda untuk mempercepat pembangunan dan kemajuan masyarakat setempat.

Gubernur Maluku Utara Gubernur Thaib Armaiyn dalam penjelasannya, mengatakan masih rawannya konflik di Maluku Utara menyebabkan proses pembangunan terhambat. Untuk itu upaya perdamaian terus dilakukan berdasarkan kesepakatan Malino I dan II.

Dengan membaiknya kondisi daerah, strategi yang perlu dilakukan adalah dengan menciptakan kondisi aman dan kembali membangun infrastruktur yang rusak. "Kami akan kembali membangun fasilitas pemerintahan dan publik yang telah rusak." katanya. (suradi)

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044