SINAR HARAPAN, Kamis, 19 Januari 2006
Diduga Terkait Jaringan Teroris, Subur Sugiarto Ditangkap di
Bus Rosalia Indah
Kartasura-Jajaran Polsek Kartasura menangkap Subur Sugiarto alias Abu Mujahid
alias Ustadz Mujayat, di dalam bus Rosalia Indah jurusan Solo - Jakarta, di terminal
Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (17/1) sore. Ia diduga anggota jaringan teroris.
Kepastian bahwa yang ditangkap adalah Subur Sugiarto, setelah buronan itu
mengaku bernama Subur yang pernah lolos dari penggerebekan Detasemen Khusus
88 Antiteror pada 11 November di Perumahan Kaliwungu Indah C VII/20 Kendal, Jawa
Tengah.
Menurut Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Warih Handono, Rabu (18/1),
penangkapan itu berdasarkan laporan warga di terminal Kartasura kepada polisi di
Polsek Kartasura. Warga itu melihat orang dengan ciri-ciri mirip Subur di bus Rosalia
Indah. Kemudian polisi bergerak mengejar bus itu sampai terminal Boyolali.
Dalam pemeriksaan di Markas Polsek Kartasura, lelaki itu memiliki KTP dengan
alamat Perumahan Kaliwungu Indah C VII/20 Kendal. Belakangan ia juga mengaku
bernama Subur Sugiarto. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, lelaki itu dibawa ke Markas
Polres Sukoharjo sebelum akhirnya dibawa oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror ke
suatu tempat yang dirahasiakan untuk pemeriksaan lanjutan.
Kapolres Sukoharjo, Ajun Komisaris Besar Warih Handono membenarkan
penangkapan orang yang bernama Subur itu. "Kami hanya membantu penangkapan
saja. Kami tidak tahu ia dari kelompok mana. Kami hanya mendapat perintah
membantu menangkap orang yang menjadi target Densus 88 itu," kata Warih.
Ganti Nama
Subur diduga kuat anggota jaringan teroris yang menjadi koordinator wilayah
Semarang. Ketika Densus 88 Antiteror menggeledah rumah kontrakannya di
Kaliwungu beberapa waktu lalu, mereka mendapatkan 40 butir peluru senjata M16, 10
butir peluru pistol, gambar senjata AK47, belasan buku tentang Islam, dan beberapa
keping VCD. Subur lolos dalam penyergapan itu.
Jika benar lelaki yang tertangkap di Boyolali itu Subur Sugiarto namun sudah berganti
nama dengan Marwan Hidayat, juga masih patut dipertanyakan. Sebab pada saat
penggerebekan di Kaliwungu, dalam fotokopi KTP yang ada di tangan ketua RT
setempat masih menggunakan nama Subur Sugiarto yang berasal dari Mangkang,
Semarang.
Ketika itu ia juga berstatus mengontrak rumah dan belum pindah penduduk. Warga di
sana juga tidak tahu pekerjaan Subur sebenarnya. Ia hanya mengaku sebagai tukang
batu.
Dalam sepekan terakhir, Densus 88 Antiteror telah menangkap enam orang. Selain
Subur, ada nama Ardi Wibowo, Joko, Wahyu, Puji Srimulyono (Semarang), dan
Aditya (Klaten). Subur diduga kuat bertugas merekrut anggota baru. (su herdjoko)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|