The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SINAR HARAPAN


SINAR HARAPAN, Kamis, 26 Januari 2006

Gus Dur Minta Presiden Yudhoyono Hapuskan SBKRI

Oleh Rikando Somba

Jakarta - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meminta warga keturunan Tionghoa di Indonesia bersabar menghadapi pungutan liar, terutama dalam mengurus Surat Bukti Kewarganegaraan Indonesia (SBKRI). Ia pun menyindir pungli adalah hal yang wajar karena mental birokrasi Indonesia sudah demikian akrab dengan korupsi.

Namun, ia berjanji akan menyurati Presiden Yudhoyono untuk memperjuangkan pemutihan SBKRI bagi kalangan Tionghoa.

"Nanti saya kirimkan ke Presiden disertai surat saya. Kalau dia (Presiden Yudhoyono) mau baca, ya, dia bagus," kata Ketua Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini di depan pengurus Lembaga Anti-Diskriminasi Indonesia (LADI) yang menemuinya di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (25/1).

Gus Dur mengakui SBKRI itu merupakan kebijakan yang diskriminatif dan bernuansa rasis. Ia pun mengusulkan pemerintah untuk melaksanakan pemutihan bagi warga Tionghoa yang belum mendapat SBKRI dan membentuk tim khusus meneliti pungli dan penyimpangan dalam kepengurusan SBKRI. Pemerintah harus bertanggung jawab atas masih adanya kebijakan yang diskriminatif dan tak sesuai dengan konstitusi.

Persoalan diskriminasi itu dikeluhkan oleh Pengurus Harian LADI, Rebeka Harsono. Ia menyebutkan kini masih terdapat 300.000 warga keturunan Tionghoa yang belum memiliki SBKRI. "SBKRI itu rasis dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945" keluhnya.

Menjawab ini, Gus Dur dengan nada menyindir birokrasi, meminta kembali agar warga keturunan ini tetap sabar. n

Copyright © Sinar Harapan 2003
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044