SINAR HARAPAN, Senin, 30 Januari 2006
Bibir Pantai Elpaputih Patah Akibat Gempa
Ambon - Gempa dengan kekuatan 7,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang seluruh
wilayah di Provinsi Maluku pada hari Sabtu (28/1) sekitar pukul 02.00 WIT,
menimbulkan kerusakan di beberapa wilayah, khususnya di Pulau Seram.
Buktinya, selain Tanjung Mahu di Kecamatan Tehoru mengalami patahan yang
mengakibatkan dua rumah hancur, di Negeri Elpaputih, Kecamatan Amahai,
Kabupaten Maluku Tengah, juga terjadi patahan di bibir pantai sepanjang 100 meter
lebih.
Dari pantauan SH di Negeri Elpaputih, terdapat dua pa! tahan di bibir pantai, tepatnya
di Dusun Samasuru, yang di bagian pertama retakan terjadi penurunan pasir sekitar
50 cm, selanjutnya sekitar tiga meter dari retakan pertama, terjadi penurunan sekitar
lima meter, yang mengakibatkan lokasi pantai tersebut kini berubah menjadi curam
dan tidak landai lagi.
Akibat gempa tersebut, seluruh warga Negeri Elpaputih yang terdiri dari tiga dusun,
yaitu Dusun Samasuru, Paulohi dan Pokuoloni, Sabtu lalu mengungsi ke hutan,
sehingga aktivitas sehari-hari masyarakat Elpaputih selama satu hari itu lumpuh total.
Hingga Minggu (29/1) masih banyak warga Negeri Elpaputih yang belum kembali ke
rumah mereka karena takut akan terjadi gempa susulan.
Kepanikan masyarakat Negeri Elpaputih, menurut Penjabat Sementara (Pjs) Raja
Negeri Elpaputih Eliza Upessy, diakibatkan adanya informasi tentang akan adanya
tsunami dan gempa susulan yang lebih dahsyat.
Selain itu, masyarakat Negeri Elpaputih memang masih trauma dengan tsunami 105
tahun lalu, yang menenggelamkan Negeri Elpaputih ke laut. Oleh masyarakat
Maluku, musibah itu dikenal dengan nama "Bahaya Tanah Seram".
Langsung Panik
"Itulah yang membuat warga langsung panik begitu mendengar kabar akan adanya
tsunami. Kepanikan warga Elpaputih semakin bertambah setelah melihat kondisi bibir
pantai mereka yang mengalami patahan," ungkap Upessy.
Dari pantauan SH di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (29/1),
bukan hanya masyarakat Negeri Elpaputih yang mengungsi, namun hampir semua
warga dari negeri-negeri yang ada di Kecamatan Amahai juga mengungsi mencari
lokasi yang aman dari kemungkinan tsunami.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Benny Sipolo, yang dihubungi SH, mengungkapkan
bahwa patahan yang terjadi di Dusun Samasuru,! Negeri Elpaputih bersamaan dengan
gempa yang cukup dahsyat yang terjadi Sabtu (28/1) pukul 01.58 WIT.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) Mar'ie
Muhammad mengatakan pihaknya telah menginstruksikan kepada PMI Daerah
Maluku untuk melakukan diseminasi bahaya gempa dan langkah-langkah yang dapat
dilakukan masyarakat saat terjadinya gempa.
"Provinsi Maluku merupakan daerah yang rawan gempa sehingga PMI Daerah Maluku
diinstruksikan untuk melakukan diseminasi kepada semua warga dan khususnya
kepada warga yang masih mengungsi karena ketakutan," jelas Mar'ie Muhammad
kepada SH di Ambon, Senin (30/1). (izaac tulalessy)
Copyright © Sinar Harapan 2003
|