The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

SUARA PEMBARUAN DAILY


SUARA PEMBARUAN DAILY, 28 Januari 2006

Gempa 7,3 SR Guncang Maluku

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR) di Laut Banda, Sabtu (28/1) pukul 01.58 Wita, mengguncang beberapa daerah di Maluku, Sorong, dan Makassar.

Masyarakat setempat sempat panik dan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi karena takut terjadinya tsunami. Banyak warga yang langsung menghidupkan kendaraannya dan memacunya ke kawasan perbukitan.

Pejabat di Pusat Vulkanologi yang dihubungi Pembaruan Sabtu pagi mengatakan, masyarakat di daerah guncangan gempa ini tidak perlu panik akan terjadinya tsunami. "Pusat gempa di Laut Banda itu dengan kedalaman 400 kilometer. Ini gempa dalam yang kecil kemungkinan menyebabkan terjadinya tsunami," kata Surono, Kasubdit Mitigasi dan Bencana Geologi, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi di Bandung.

Surono menjelaskan, gempa dalam tersebut mungkin terjadi akibat terjadinya tumbukan dari pergerakan lempeng Australia dan lempeng Pasifik yang berada di sekitar Laut Banda. "Gempa sebesar dan sedalam itu dapat dirasakan secara merata di suatu wilayah yang sangat luas, tetapi kecil kemungkinan terjadinya kerusakan," katanya.

Namun, dia meminta agar masyarakat tetap mewaspadai gempa susulan. "Saya tidak tahu persis sampai kapan gempa susulan terjadi, tapi kekuatannya semakin lama akan semakin kecil. Karena gempanya dalam maka energi yang dilepaskannya ke permukaan sudah berkurang banyak," katanya. Ditambahkan, gempa yang bisa menjadi pemicu tsunami adalah yang berkekuatan cukup besar dengan pusat kedalaman kurang dari 300 kilometer.

Secara terpisah, Kustoro Hariyatmoko, seismolog di Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Wilayah IV Makassar, Sabtu pagi mengatakan, pihaknya mencatat kejadian itu sekitar pukul 01.58 Wita, dengan kekuatan 7,3 SR dan berada pada posisi 05,51 LS (Lintang Selatan) dan 128,18 BT (Bujur Timur). Efek gempa dirasakan di sejumlah daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI), khususnya di sekitar perairan Laut Banda. Beberapa daerah yang merasakan getaran gempa tersebut tidak mengalami kerusakan. "Sejauh ini tidak ada laporan kerusakan akibat gempa itu," katanya.

Terbangun

Gempa itu mengguncang seluruh wilayah Maluku, Sabtu dini hari. Guncangan yang dirasakan sekitar dua menit itu mengakibatkan sebagian warga terbangun. Di Ambon, meskipun banyak warga terbangun, namun mereka tetap tenang. Warga langsung keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Menurut keterangan, banyak warga di kota-kota kabupaten, seperti Masohi, Tual, dan Saumlaki, yang panik dan langsung menuju tempat yang lebih tinggi.

Dari Amahai, Pulau Seram, Maluku Tengah, warga setempat Nyonya Kaya melaporkan, warga sempat panik begitu merasakan getaran gempa. Mereka takut terjadinya gempa. Warga baru tenang setelah diperoleh informasi tidak terdapat tanda-tanda terjadinya gelombang kuat.

Dari Kota Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), pegawai Pemkab setempat, La Kamarudin, menuturkan, pada waktu gempa terjadi warga langsung bangun dan bergegas menuju pebukitan yang jaraknya sekitar 500 meter dari garis pantai.

Beberapa saat kemudian warga kembali ke pemukimannya setelah dipastikan tsunami tak terjadi.

Pegawai Pemkab Malteng lainnya, Jery Tanamal, menjelaskan, gempa dirasakan, sehingga warga naik ke pebukitan di belakang Mapolres Malteng.

Ajudan Bupati Malteng Ulis Boro yang dihubungi Sabtu pagi juga menyebutkan, gempa kali ini paling kuat sehingga warga panik. Ada yang berlari, ada yang mengendarai sepeda motor dan mobil ke tempat lebih tinggi.

Joni Sarak, warga yang tinggal dekat Mapolres Malteng, menyebutkan, mereka merasakan dua kali gempa. Gempa kedua lebih dahsyat. Warga dari pantai berlari ke arah gunung. Jalan di dekat Polres sampai macet karena tumpukan kendaraan bermotor.

Dari Tual, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara, warga setempat Rustam Djohar yang dihubungi mengatakan, tidak ada kerusakan akibat gempa. Tapi, warga Tual dan Langgur memenuhi jalan-jalan protokol terutama sepanjang Jalan Pattimura dan Jalan Sudirman.

Hal yang sama dilaporkan Vincen Fangohoi dari Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat (MTB). "Tidak ada kerusakan akibat gempa, namun warga sempat panik," katanya.

Sumsel

Kepala Pusat Informasi Gempa BMG Budi Rahardjo juga menjelaskan gempa ini tidak menimbulkan gelombang tsunami. Menurut Budi yang dihubungi, Sabtu) pagi, meskipun intensitas gempa tergolong cukup besar, namun tidak menimbulkan pergerakan di permukaan dasar laut.

Gempa yang terjadi di Laut Banda itu disusul gempa di Sumatera Selatan dengan kekuatan 5,0 SR pada 08.53 WIB.

Dikatakan, gempa yang terjadi di Sumsel bisa dipengaruhi oleh pergerakan yang terjadi di Laut Banda, karena kedua gempa itu masih berasal dari tumbukan dua lempeng benua yang sama.

"Biasanya setelah terjadi gempa utama memang akan disusul oleh gempa lainnya, baik yang terjadi di lokasi awal maupun lokasi lain yang masih dalam deretan tumbukan lempeng," jelasnya.

Hingga pukul 10.00 WIB, Sabtu, kata Budi Rahadjo, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan harta benda akibat kedua gempa itu. Wilayah Indonesia diakui sebagai daerah rawan gempa karena tumbukan dua lempeng besar dunia. (148/VL/ADI/148/K-11)


Last modified: 28/1/06
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/lokkie2005
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044