TEMPO, Minggu, 05 Maret 2006 | 17:36 WIB
Polisi dan Militer di Ambon Diisolasi
TEMPO Interaktif, Jakarta: Aparat gabungan dari Markas Besar TNI, Markas Besar
Polri, dan Polisi Militer dari ketiga angkatan melakukan patroli bersama untuk
mencegah meluasnya ketegangan antara anggota TNI dan Polisi yang terjadi di kota
Ambon, Maluku.
Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto mengatakan, bentrok antaraparat seharusnya
tak boleh terjadi. Maka ia segera berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Jenderal
Sutanto. "Kapolri langsung telepon saya begitu kejadian. Oke, kalo begitu kita isolasi,
tidak boleh meluas," kata Djoko ketika dihubungi kemarin.
Konflik itu terjadi Sabtu pekan lalu. Keterangan terjadi karena seorang anggota polisi
tewas ditikam sekelompok orang yang diduga anggota militer.
Menurut Djoko, untuk mencegah agar kejadian serupa tak terulang setiap operasi
atau patroli pengamanan terhadap masyarakat di Ambon harus dilakukan oleh aparat
gabungan yakni Polisi, TNI dan Polisi Militer. Aparat gabungan sudah mulai
melakukan patroli pengamanan sejak Jumat pekan lalu.
Ia juga telah menghubungi Gubernur Maluku agar berkoordinasi dengan Panglima
Kodam dan Kepala Kepolisian Daerah untuk mencegah berulangnya kejadian serupa.
"Pemerintah Daerah harus jadi leading sector-nya," katanya. Namun, ia mengakui
masih ada sedikit ketegangan di Ambon.
Wakil Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Brigadir Jenderal Anton Bachrul
Alam, mengatakan untuk mencegah konfik seluruh anggota TNI dan Polisi di Ambon
diimbau untuk tak keluar dari markas kesatuan masing-masing. "Polisi tidak boleh
keluar, TNI juga tidak boleh keluar selama satu-dua hari ini," ucap Anton kepada
Tempo. Dimas Adityo
copyright TEMPO 2003
|