TEMPO, Senin, 09 Januari 2006 | 23:39 WIB
Polisi dan TNI Baku Tembak, Poso Tegang
TEMPO Interaktif, Jakarta: POSO--Aparat keamanan di Poso, Senin (9/1), sekitar
pukul 18.30 terlibat baku tembak. Mereka saling membuang peluru ke udara selama
hampir tiga puluh menit.
Tidak diketahui asal-muasal penyebab peristiwa itu. Tapi, yang pasti Senin sore itu
terjadi tembak-menembak antara aparat TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan polisi.
Posisi TNI berada di wilayah Lawanga. Kawasan itu merupakan Markas Kodim Poso.
Sedangkan posisi polisi berada di Jalan Pulau Sumatera. Jarak antara Markas Polres
Poso dan Kodim sekitar satu setengah kilometer.
Aparat polisi berasal dari kesatuan Brimob Kelapa Dua, Jakarta, yang bermarkas di
Jalan Bali. Sementara dari TNI adalah pasukan kaveleri yang bermarkas di Markas
Kodim.
Seorang warga Poso, Iskandar, yang dihubungi mengatakan peristiwa itu terjadi
hampir setengah jam. ”Saya dengar rentetan bunyi tembakan saling berbalasan.
Persis perang yang kita nonton di film,” ujarnya.
Peristiwa itu terjadi ketika warga masih ramai berlalu-lalang dan hendak pulang
berbelanja dari Pasar Inpres Poso untuk keperluan Idul Adha. Kontan saja, kata
Iskandar, situasi di Jalan Pulau Sumatra—jalan teramai dan utama di Poso—kosong.
Akibat situasi ini, kota Poso tegang. Warga yang sudah bersiap-siap melakukan
pawai takbir Idul Adha terpaksa ditunda. Pemerintah daerah Poso dan tokoh-tokoh
agama masih merundingkan jadi tidaknya pawai takbir itu.
Kepala Polisi Daerah Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Rudy Sufahriadi, sudah
menemui Komandan Distrik Poso, Letnan Kolonel Indra Maulana Harahap. Pertemuan
itu meredakan ketegangan dua institusi penjaga keamanan itu. Rudy tak
menyebutkan masalahnya sehingga terjadi baku tembak itu. ”Ini persoalan
miskomunikasi saja,” ujarnya. Darlis
copyright TEMPO 2003
|