Rakkaustarina
Cerita roman mahasiswa Indonesia yang bersetting di Bandung dan di Finlandia, negeri Nokia, negeri seribu danau dan seribu sauna!

Bukan Jamal bila tidak nakal, menggelitik, dengan humor-humor jahilnya dunia percintaan mahasiswa. Penjelajahan budaya dan etnis negeri Viking masih tetap memikat, bahkan memperkaya wawasan. Dengan jeli melalui tokoh bernama Hendra, ia gambarkan penuh hikmat keberadaan prasasti, patung-patung penyair dan sastrawan Finlandia yang menghias taman dan jalanan kota-kota secara terhormat. Menunjukkan kesadaran sebuah bangsa yang menyadari peradaban manusia hanya dapat dibangun oleh seni dan sastra bukan oleh kekuatan bedil. Kali ini novel Rakkaustarina mengajak kita lebih menukik ke dalam kepekatan renungan Jamal. Hidup berawal dari ketiadaan kembali pada ketiadaan. Di dalam ketiadaan ada banyak makna yang harus dicari manusia untuk dialami. Seniman harus memelihara kebebasan spiritualnya agar mampu berkarya, seperti kata pelukis besar Russia, Kasimir Malevich.
Ani Sekarningsih, sastrawati

Dalam kesan saya, Jamal menulis seperti anak-anak yang bermain di bibir pantai: tak banyak beban, ringan, leluasa, dan mungkin cenderung gembira. Seperti dalam novelnya terdahulu, Louisiana Louisiana, dalam Rakkaustarina pun pembaca dapat merasakan kelancaran pengarang dalam upayanya untuk menuturkan kisah. Kecenderungannya untuk mengambil latar perkisahan dari tempat-tempat yang asing dan jauh bagi sebagian besar pembacanya barangkali akan menimbulkan kesan tersendiri bahwa membaca novel ini hingga batas tertentu seperti mengikuti tamasya. Seraya bertamasya pembaca diajaknya pula untuk memikirkan percikan permenungan filsafat mengenai cinta, seni, juga nilai-nilai budaya pada umumnya. Salah satu tantangan bagi Jamal, saya kira, adalah mencoba untuk menyiasati atau melampaui jebakan-jebakan turistik dalam prosa.
Hawe Setiawan, eseis.

Cara bertutur Jamal sangat lancar, segar, menghibur dan juga berwawasan. Dengan kelebihannya ini, kisah percintaan yang dituturkannya menjadi tidak klise atau murahan, namun menawarkan sesuatu yang baru: percintaan hanya menjadi bingkai dari apa yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh pengarang. Novel ini lebih berwarna ketimbang novelnya yang pertama, selain dibawa bertamasya pada kemegahan Eropa, kita juga bisa menengok tatar Sunda yang masih menyisakan keunikan alam, manusia dan budayanya. Lewat novel-novelnya, Jamal ingin merangsang kita untuk berapresiasi terhadap banyak hal yang ada hubungannya dengan kesenian dan kebudayaan... Acep Zamzam Noor, Penyair

Sebagaimana novel perdananya Louisiana Louisiana, dalam Rakkaustarina-pun Jamal membawa pembaca ke 'belahan dunia lain' yang tentunya akan menambah wawasan pembaca dalam hal budaya maupun seni terutama kebiasaan warga negara lain dalam menghargai seni dan sekaligus senimannya. Percampuran budaya barat dan timur serta pergolakan bathin sang tokoh dalam mempertahankan prinsip, masih mewarnai novel ini. Dengan kepiawaiannya bercerita yang memikat, rasanya baca Rakka ini bisa diibaratkan makan kacang atau keripik yang tidak akan berhenti sampai semuanya terlahap habis.
Dedi S Wihardja, sekedar penikmat buku.

Ibarat berkendara, Jamal adalah pengemudi yang lancar. Dalam bingkai pop, ia mahir mengemas persoalan disorientasi budaya, moralitas, kejujuran, juga bagaimana tetap mempertahankan idealisme di tengah situasi atau godaan yang sulit dan tidak sesuai. Dibumbui konsep estetika arsitektur dan budaya urban Finlandia--sesuatu yang akan mengayakan pembaca Indonesia-Jamal kembali menghadirkan roman yang asyik untuk dibaca............... Anwar Holid, kolumnis

art & design inside
finland scene
h o m e