Situs Rumah “PenA” Rumah singgah untuk para aktivis Pelayanan Anak |
|
|
|
||
|
||
|
Ruang Khusus Ibu |
Halo,
Selamat Datang di Ruang Khusus Ibu
Diskusi
Buku “The Nurture Assumption” TNA-2 Pengaruh pola asuh: ada atau tidak? Diana
Baumrind, pada th 1967 mengemukakan 3 tipe pola asuh (yg sangat kita kenal
saat ini), yaitu: Authoritarian, Permissive, dan Authoritative. Dalam istilah
sederhananya, kita sebutkan tipe orang tua yg "terlalu keras" (too
hard), "terlalu lunak" (too soft), dan orang tua yg
"bijaksana" (just right). Tidak sulit untuk menebak tipe orang tua
dg pola asuh macam apa yg dianggap orang tua ideal, bukan?! Meski
pandangan ini sangat populer dan dijadikan "panduan" bagi para
orang tua untuk menjadi orang tua yg "bijaksana", serta disetujui
oleh banyak para pakar psikologi, Judith Rich Harris tanpa segan-segan
menentang ide pola asuh ideal "Authoritative" di atas. "...
Just Rigth parents are exactly what end-of-the-twentieth-century middle-class
Americans of European descent think that parents ought to be." (hal 47). Sebagai
salah satu argumennya, Harris mengambil contoh pola asuh keluarga Chinese yg
tinggal di Amerika. Kita tahu pada umumnya ortu Chinese cenderung menerapkan
pola asuh "Authoritarian" / Too HARD parenting style thd
anak-anaknya. Pujian jarang sekali diberikan, standar akademik yg dibebankan
pada anak boleh dibilang sangat tinggi, dan orang tua cenderung menuntut anak
hingga batas kemampuannya. Contohnya,
... masih seputar kehidupan tetangga saya ... :-) Seorang
ibu dg jengkel berujar pada anaknya yg mendapatkan nilai 9.5 "Aduh
gimana sih kamu ini, kok salah satu, kan sayang ... kamu sebenarnya bisa
dapat 10". Di lain kesempatan saya juga pernah mendengar "Ah, ...
cuma juara 2. Mestinya bisa juara 1, kamu sih malas belajar." Ada juga
pembantu yg cerita "Wah, kalo anak ini dapat 80 atau 90 mamanya marah,
kok cuma 80 / 90 ... mamanya baru senang kalau anak ini dapat nilai
100." Nah,
menurut teori pola asuh di atas, mestinya anak-anak dg pola asuh Too Hard ini
tumbuh dg kepribadian yg "kurang baik" dibanding mereka yg menerima
pola asuh Just Right, nyatanya ... kata Harris, justru anak-anak Chinese
Americans dan Asian-American Children yg ortunya pada menerapkan pola Too
Hard inilah yg jauh lebih berkompeten dan sukses dibanding anak-anak Amerika
yg para ortunya (katanya) lebih suka menerapkan pola Just Right. Argumen
lain yg dikemukakan oleh Harris adalah (dan saya sangat sependapat dengannya
dalam hal yg satu ini) ... Bagaimana
mungkin kita menerapkan pola asuh yg sama pada anak-anak yg pada dasarnya
tidak sama??? Teman-teman
yg memiliki 2 anak atau lebih tentu paham sekali dg masalah ini. Sbg orang
tua kita merasa ingin berlaku adil dg mencoba menerapkan "disiplin yg
sama", "cinta kasih yg sama", "ukuran yg sama", dsb
dsb ... dalam mengasuh anak-anak kita. Tapi sepertinya tidak ada hal yg sama
yg bisa diberlakukan dalam diri 2 orang anak yg tinggal serumah. Bahkan
seorang ibu dapat langsung menyadari bahwa sejak bayi anaknya ini sudah
berbeda dibanding si sulung yg dilahirkannya terdahulu. Harris
mengisahkan sebuah kejadian menarik yg di"tonton"nya pada suatu
hari di depan rumahnya ... Seorang
ibu dg 2 anaknya, Audrey (perempuan 7 tahun) dan Mark (laki 5 tahun) sedang
berjalan di depan rumahnya dan mendapat "sambutan" hangat dari
anjingnya yg menggonggong dg keras. Reaksi 2 anak yg dibesarkan dalam rumah
yg sama ini ternyata sangat bertolak belakang. Audrey dg antusias ingin
memegang si anjing, sementara Mark dg ketakutan berlari menjauh dari ibunya
dan berdiri di seberang jalan. Bagaimana reaksi si ibu thd perilaku kedua
anaknya ini? Kepada
Audrey, ibu ini menjawab "Jangan Audrey, saya kira anjing ini tidak
ingin kamu belai / pegang." Sedangkan
kepada Mark, si ibu berkata "Ayo Mark, sini ... tidak apa-apa. Anjing
ini tidak akan menggigitmu." Kejadian
ini mirip dg apa yg dialami oleh kedua anak saya :-) Anak saya yg pertama, laki-laki
4,5 tahun takut sekali dg kluwing (seperti cacing), tapi adiknya, perempuan
1,5 tahun senang sekali kalau melihat kluwing dan ingin memegangnya atau
paling tidak menyentuhnya dg kakinya supaya si kluwing tsb
"melungker" :-) Lucu sekali melihat tingkah mereka berdua bila
melihat kluwing. Tracy
Hogg dan Melinda Blau, dalam buku mereka yg berjudul "Secrets of the
BABY Whisperer" menyebutkan bahwa bayi-bayi pun berbeda sejak awal
mulanya, dan menurut pengamatan mereka ada 5 macam jenis bayi, yaitu: bayi
malaikat, bayi buku panduan, bayi peka, bayi semangat, dan bayi pemarah.
Seorang ibu harus terlebih dahulu berhasil mengenali ciri-ciri khas bayi
mereka sebelum mencoba menerapkan "disiplin" pada bayi tsb. karena
setiap jenis bayi membutuhkan penanganan yg berbeda. Jadi,
secara ringkas bisa dikatakan bahwa jenis pola asuh tidak menentukan
"keberhasilan" dalam pembentukan karakter seorang anak (seperti
kasus pola asuh keluarga Chinese pada umumnya), dan pada prakteknya hampir
tidak mungkin menerapkan pola asuh yg seragam pada anak-anak yg pada dasarnya
sudah berbeda sejak lahir. Bagaimana
menurut rekan-rekan? Ü TNA-1 TNA-3 Ž |
|
|
|
|
|
Bilik
untuk Ibu Balita |
|
|
|
Diskusi |
|
|
|
|
|
Anda dapat
menghubungi saya di: atau |