Ketika berbicara kita sering menggunakan nan empat langgam kata.
Pilihlah langgam yang sesuai untuk lawan bicara

1. Kata mendatar
2. Kata melereng
3. Kata mendaki
4. Kata menurun

Langgam kata berarti kebiasan, tata-cara, sopan-santun atau tata-krama berbicara.
Langgam dapat pula diartikan nyanyian keroncong, nyanyian Jawa, nyanyian Sunda.
Sebaiknya langgam kata yang akan dipakai ketika berbicara dengan orang lain disesuaikan dengan status orang tersebut.
"Bahasa menunjukkan bangsa".
Judul nan Empat langgam kata ini dipahami sebagai nan Empat asli oleh orang Minang yang memahami adat, sedangkan judul nan Empat pemahaman ilmu agama merupakan judul yang dipahami betul oleh kaum agama.

Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa atau seseorang ditunjukkan dengan bahasa yang digunakannya.

Kata mendatar merupakan langgam kata yang digunakan saat berbicara dengan kawan sebaya dalam percakapan sehari-hari.
Biasanya bercampur dengan canda, tawa gurauan atau lelucon.

Kata melereng digunakan saat berbicara dengan orang yang disegani sesama orang dewasa, berbicara dengan ipar, besan, menantu, mertua.
Sebagai contoh, seorang menantu tidak akan berbicara apa adanya mengenai masalah-masalah keluarga kepada bapak/ibu mertuanya.
Diperlukan kata-kata melereng yang menggunakan kalimat-kalimat perumpamaan, sindiran dan sebagainya.

Kata mendaki digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih dihormati.
Kalimatnya harus teratur, formal dan sopan.
Panggilan terhadap lawan bicara harus sesuai dengan martabat orangnya seperti bapak, ibu, kakak, guru, buya, engku/tuanku dan sebagainya.

Kata menurun digunakan saat berbicara dengan orang yang statusnya lebih rendah.
Misalnya ketika orang tua menyuruh anaknya atau antara kepala kantor dengan staf.
Kalimat yang dipakai biasanya pendek, formal tanpa perumpamaan-perumpamaan dan sindiran.

Laksana gembala menyebut unta
Tua muda dipanggil sama
Bila tak punya langgam kata
Terkadang yang tua disebut nama