Tahu di nan empat tanda berhitung

1. Tahu ditambah
2. Tahu dikurang
3. Tahu mengali
4. Tahu membagi

Pada dasarnya ilmu tentang alam merupakan kumpulan, analisa dari gejala-gejala angka-angka statistik yang diperoleh saat melakukan "periksa/pengamatan", bukan saat "merasa" terhadap alam terkembang.

Untuk itu diperlukan ilmu berhitung.
Bilangan yang disimbolkan dengan angka-angka diolah dengan cara menambah, mengurang, mengali dan membagi.
Seharusnya setiap orang mengetahui, mengerti serta menghayati penggunaan tanda-tanda berhitung ini.

Budaya Minangkabau tidak asing dengan angka-angka; contohnya dalam pemberian nama daerah/kampung yang menggunakan bilangan angka seperti: Kecamatan 2 x 11-6 Lingkung, XX Koto, Pauh IX, Kubung 13, dsb.

Ilmu berhitung bagiannya pikir
Perlu dipahami semua orang
Dari raja sampai supir
Agar mampu mengelola barang

Kalau tak mengerti tanda tambah(+)
Anak lahir, lupa rencana
Butuh kesehatan serta sekolah
Bila kurang artinya bencana

Kalau tak mengerti tanda kurang(-)
Hutan ditebang dikira dollar
Bermacam spesies sudah menghilang
Seperti unggas burung dan ular

Kalau tak mengerti tanda kali(x)
Membuat rencana amburadul
Bisa rugi saat membeli
Jangankan untung, modal tak timbul

Syarat utama jadi pemimpin
Harus mengerti tanda bagi(:)
Adil membagi, keamanan terjamin
Tidurpun nyenyak sampai pagi

Lanjutan tentang bilangan istimewa klik di sini