1. Benar
2. Cerdik
3. Pandai berbicara
4. Dipercaya
1. Benar.
Berdasarkan dialek (bahasa manusia) kata "benar" berkaitan dengan ilmu.
Ilmu berhubungan dengan angka bilangan.
Selain iman Islam maka "angka bilangan" merupakan salah satu "nan Benar" yang ditampakkan oleh Tuhan kepada manusia.
Karena pemahaman manusia sangat terbatas maka sesuatu "yang benar" belum tentu baik.
Kata "baik" berkaitan dengan akhlak; sedangkan "indah" berkaitan dengan seni.
Sesuatu yang indah belum tentu benar.
Karena benar berkaitan dengan ilmu maka manusia secara pribadi maupun bermasyarakat tak berhak untuk memonopoli kebenaran hakiki.
Kebenaran hakiki hanya ada pada Allah karena Allah Maha Suci.
Suci memenuhi tiga kriteria yaitu baik, indah dan benar.
Falsafah Adat Alam Minangkabau mendefinisikan kebenaran sbb:
Kemenakan beraja kepada mamak
Mamak beraja kepada penghulu
Penghulu beraja kepada mufakat
Mufakat menurut alur nan patut
Hasil mufakat menurut alur nan patut disebut bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mufakat.
Kesepakatan yang bulat inilah yang disebut kebenaran umum, dicari melalui proses rujukan kepada orang yang lebih tua, bertingkat di dalam musyawarah, untuk selanjutnya dilaksanakan.
Dalam bidal dikatakan :
Bulek buliah digolongkan, picak buliah dilayangkan
( bulat boleh digulirkan, pipih boleh dilayangkan )
kebenaran hasil musyawarah yang benar-benar bulat (lebih sempurna) dapat dilaksanakan secara baik, sedangkan hasil yang pipih (kurang sempurna) perlu dilayangkan di atas awang-awang (disosialisasikan) baru kemudian hinggap (dilaksanakan) di bumi.
Tugas seorang pemimpin hanyalah menggulirkan atau melayangkan yang benar secara umum tersebut.
Dia tidak boleh membuat sendiri suatu difinisi yang benar.
2. Cerdik
Cerdik artinya lekas mengerti dan pandai mencari penyelesaian suatu masalah.
Orang cerdik-cendekia pasti benar.
Kepintaran diperoleh melalui pendidikan, namun untuk meningkatkan kecerdikan tidak ada pendidikan formalnya.
Cerdik yang tidak membuang kawan
Gemuk yang tidak membuang lemak
Artinya pemimpin yang cerdik akan memakai orang-orang sesuai dengan kemampuannya.
Dalam bidal dikatakan sebagai berikut : Cerdik jangan menjual, gadang jangan melindas.
3. Pandai berbicara
Berbicara atau berkata adalah kegiatan untuk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, ide, nasehat dan hal ini merupakan tugas pokok seorang pemimpin.
Persyaratan untuk pandai berbicara ialah menguasai ilmu kata-kata seperti nan empat cara berkata, nan empat langgam kata, nan empat jenis kata, nan empat kurenah kata, nan empat sifat kata, tiga kali empat akibat berkata dan seterusnya.
Bila berkata tak munafik
Janji ucapan dapat dipegang
Saat mengatur berpantang licik
Anak kemenakan menjadi tenang
Waktu pidato berkata-kata
Berisi cegah serta nasehat
Ketika menyelesai silang sengketa
Selalu gunakan kata mufakat
Bicara pemimpin jangan emosi
Agar kemenakan tak ikutan
Lihat tempat dan situasi
Di mana pidato disampaikan