Tahu di nan empat sendi ekonomi Islam (muamalat Islam)
1. Berdasarkan ketuhanan/karena Allah
2. Memiliki etika
3. Bercirikan kemanusiaan
4. Bersifat keseimbangan

Tidak seorangpun yang dapat melepaskan diri dari perputaran roda perekonomian.
Seorang pertapa, atau orang yang zuhud tetap saja membutuhkan makanan dan pakaian yang tidak mungkin dihasilkan sendiri.

Dalam pergaulan di era globalisasi seperti saat ini, kita harus bisa menetapkan garis pemisah antara perekonomian yang Islami dengan yang non Islam.
Islam bukan sekadar "agama" seperti pemahaman agama-agama lain.

Islam meliputi empat aspek yaitu:

1. Akhirat dan dunia
2. Ibadah dan muamalat
3. Akidah dan syariah
4. Peradaban dan kebudayaan"
.

Ekonomi atau muamalat Islami harus memenuhi empat persyaratan.

Sebagai khalifah di atas bumi
Kerja dimulai dengan bismillah
Itulah ciri yang Islami
Dunia akhirat dijamin absah

Sifat saudagar haruslah tabah
Meski berjualan sampai pagi
Hasil akhir ditentukan Allah
Sering untung, kadang merugi

Jangan meniru kafir murtat
Saat berdagang tak beretika
Menyewakan hotel tempat maksiat
Yang dicari untung belaka

Ketika membantu- meminjamkan uang
Memakan riba, menarik bunga
Usaha ini sangat terlarang
Kelak perutnya sebesar belanga

Ciri kemanusiaan ekonomi Islam
Menikmati hidup tidak dilarang
Mengumpulkan benda bermacam-macam
Harta digunakan membantu yang malang

Kelak ditanya di alam akhirat
Bagi yang ingkar tanpa sebab
Tidak sedekah-tunaikan zakat
Padahal harta, sudah senisab

Seandainya anda pemilik kantin
Tunaikan zakat janganlah absen
Membantu sekolah anak yang miskin
Jumlah minimal 2,5 persen

Ciri keempat bersifat keseimbangan
Kewajiban dan hak nilainya sama
Anggap manusia bukan saingan
Itulah sifat yang paling utama

Ibarat peranan seorang bapak
Hak negara mempunyai batas
Milik pribadi tidaklah mutlak
Meski diatur, wujudnya bebas

Tujuan akhir ekonomi Islam
Yang miskin mendapat bagi
Dunia damai siang malam
Bumi senang, padi menjadi

Kini ekonomi sistem Barat
Bunga dihitung setiap jam
Banyak orang jadi melarat
Membuat kehidupan bertambah kejam

Ketika bekerja terasa dikejar
Memikirkan bunga, membayar utang
Secara fitrah, itu tak wajar
Setiap waktu memburu uang