1. Pengetahuan (belajar)
2. Dorongan untuk berbuat
3. Peluang untuk berbuat
4. Kemauan (tugas) untuk berkembang
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus terhadap produk jasa, sumber daya manusia, proses dan lingkungannya.
Berdasarkan TQM, tolok ukur keberhasilan usaha bertumpu pada kepuasan pelanggan (orang lain merasa puas) atas barang/jasa yang diterimanya.
Oleh karena itu diperlukan kualitas SDM, kerangka berpikir jangka panjang (bukan hanya saat di dunia saja), kerja sama dan kebebasan yang terkendali.
Hal ini sesuai dengan Falsafah Adat Alam Minangkabau yang berbunyi:
Salah satu instrumen untuk melaksanakan TQM adalah patok duga (bench marking) atau proses perbandingan, pengukuran terus-menerus menyangkut barang/jasa yang dihasilkan; baik secara perseorangan ataupun secara organisasi, dengan produk dan jasa orang lain atau dengan organisasi sejenis yang terkait.
Dalam bahasa Minang, instrumentasi patok duga disebut sebagai: "hidup takah urang". Takah Urang adalah perbandingan hidup untuk menjadi orang sebenarnya orang. Kalau "orang" diganti menjadi "organisasi" maka sebutannya diubah menjadi "takah organisasi orang lain yang lebih maju". Patok duga yang diambil haruslah yang sesuai dengan hukum alam, yaitu : "yang tua yang banyak pengalaman".
Yang akan dituju, patok duga, adalah hal-hal yang belum kita ketahui sama sekali laksana:
Empat faktor yang harus dilaksanakan untuk memahami "paradigma orang sebenarnya orang" atau mempunyai patok duga takah orang digambarkan sbb:
Patok duga istilah yang canggih
Takah urang bahasa Minang
Artinya sama, silahkan pilih
Ujudnya belajar kepada orang
Supaya menjadi takah urang
Miliki dahulu ilmu diri
Ia laksana pelita yang terang
Tak akan padam dibawa lari
Motivasi, istilah orang kota
Dorongan kuat juga diperlukan
Perintah Quran landasan kita
Berlombalah kamu dalam kebajikan
Banyak orang ingin berkembang
Berilah peluang secara adil
Jangan bedakan orang per orang
Saat beruntung, berbagi hasil
Ketika merugi tanggung bersama
Itu namanya sehina-semalu
Perilaku adat sangat utama
Warisan nenek moyang sejak dahulu
Sebagai kalifah di atas bumi
Tugas kita makmurkan dunia
Ini ajaran harus dipahami
Supaya kerja tak sia-sia