1. Mampu secara fisik
2. Mampu secara finansial
3. Mampu melakukan tatacara ibadah ritual
4. Kondisi keamanan baik
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima. Qur'an 22:27; Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengenderai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Qur'an 22:28; Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Qur'an: 22:29; Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (baitullah).
Menunaikan ibadah haji membutuhkan persyaratan yang melebihi dari persyaratan pelaksanaan ritual keagamaan lainnya. Oleh sebab itu pada hakekatnya melaksanakan ibadah haji adalah ujud dari kesempurnaan seseorang melaksanakan ibadah ritual keagamaannya dan kesempurnaan imannya.
Wajib bagi orang Islam untuk menunaikan ibadah haji sebagai penyempurna ibadah ritual keagamaannya.
Maka makanlah sebagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang sengsara lagi fakir.
Dalam ayat tersebut disebutkan "menunggangi unta kurus", yang ditafsirkan oleh sebagian ulama sebagai tanda susahnya perjalanan naik haji.
Tidak semua orang Islam memiliki empat kemampuan di atas untuk dapat memenuhi panggilan nabi Ibrahim tersebut.
Sulit dipahami niat seseorang yang melaksanakan ibadah haji dengan kekurangan salah satu dari persyaratan ini.
Dapat dipahami hadis yang menyebutkan bahwa hanya surga jannatul naimlah sebagai balasan bagi orang yang mendapatkan haji mabrur.