<BGSOUND src="//www.oocities.org/myril88/childs_dream.mid" LOOP=INFINITE>
Bahasa Perwira

Pada sebuah peperangan
Merekalah yang sering menyelesaikan
Jika bukan dengan perdamaian
Kekadang dengan kekerasan
Terpulang pada budi bicara mereka.

Di perbatasan yang gersang
Tiada keluhan simpati
Air mata darah sekalipun
Bukan penawar luka.

Di kala nyanyian perang mula berkumandang
Mara selagi terdaya
Berpantang ajal sebelum maut
Rebah bangkit semula
Maruah agama, bangsa dan negara
Di bahu mereka digalas segalanya.

Permainan mati sudah sebati
Jiwa dan raga bukan dihujung peluru seteru
Jika Yang Maha Esa belum merestui
Masakan mati diundang serta-merta
Itulah lafaz, tekad dan harapan
Padamu perwira-perwira di perbatasan.

Dengarlah !
Semboyan memanggil-manggil namamu
Biar putih tulang, jangan sesekali putih mata
Slogan lama biarlah terus dimengerti
Bicara Kanang yang gugur penuh penghormatan
Agi Idup Agi Ngelaban
Bicara Datuk Tuah yang penuh keramat
Takkan Melayu hilang di dunia
Buktikanlah !





Coretan :

Awangku Khairil bin Awangku Shamsuddin
Bukit Baru, Melaka
(4 April 2000)