|
Bahasa Perwira
Pada sebuah peperangan Merekalah yang sering menyelesaikan Jika bukan dengan perdamaian Kekadang dengan kekerasan Terpulang pada budi bicara mereka.
Di perbatasan yang gersang Tiada keluhan simpati Air mata darah sekalipun Bukan penawar luka.
Di kala nyanyian perang mula berkumandang Mara selagi terdaya Berpantang ajal sebelum maut Rebah bangkit semula Maruah agama, bangsa dan negara Di bahu mereka digalas segalanya.
Permainan mati sudah sebati Jiwa dan raga bukan dihujung peluru seteru Jika Yang Maha Esa belum merestui Masakan mati diundang serta-merta Itulah lafaz, tekad dan harapan Padamu perwira-perwira di perbatasan.
Dengarlah ! Semboyan memanggil-manggil namamu Biar putih tulang, jangan sesekali putih mata Slogan lama biarlah terus dimengerti Bicara Kanang yang gugur penuh penghormatan Agi Idup Agi Ngelaban Bicara Datuk Tuah yang penuh keramat Takkan Melayu hilang di dunia Buktikanlah !
Coretan :
Awangku Khairil bin Awangku Shamsuddin Bukit Baru, Melaka (4 April 2000)
|
|