Tazkirah

Mayat sesudah dikuburkan

Peristiwa mati sangat menakutkan. Semua manusia akan mati tidak kira di mana sahaja mereka berada. Semua manusia akan menjadi mayat yang kaku. Yang hanya menunggu balasan dari segala perlakuan yang dilakukan di atas muka bumi ini. Apabila mayat itu telah dimasukkan ke dalam liang kubur, lalu ianya ditimbus dengan tanah. Setelah itu orang-orang yang mengusung dan menghantarkannya ke kubur itu akan pergi dan pulang meninggalkannya bersendirian tanpa teman, tanpa lampu, tanpa makanan, tanpa minuman, tanpa kekayaan dan tanpa segala-galanya. 

Mayat terpinga-pinga dan baru sedar ianya telah mati dan ketika itu masuklah Malaikat Rumman sebelum masuknya Malaikat Munkar dan Nankir. Mukanya bersinar seperti matahari dan ia berkata kepada mayat: "Tulislah segala apa yang engkau telah perbuatkan di dunia dari kebaikan dan kejahatanmu". Maka jawab mayat: "Dengan apa hendak aku tuliskan, dan di mana aku hendak tulis?" Maka jawab Malaikat itu: " Lidahmu sebagai tinta dan jarimu sebagai kalam." Maka berkata mayat di manakah buku yang hendak aku tulis ?" Maka Malaikat Rumman mencarikan kain kafan lalu diberikan kepada mayat: " Tulislah segalanya di atas kain kafan ini." 

Maka mayat pun menulis apa yang telah dilakukan di dunia dari satu kebajikan. Dan jika sampai kepada kejahatan, mayat akan berasa malu untu menulisnya. Maka berkatalah Malaikat: "Wahai orang yang salah, kenapa kamu tidak malu terhadap Zat yang menciptakan kamu sewaktu kamu melakukan dosa dahulu di dunia dan sekarang engkau merasa malu terhadap diriku ?". 

Kemudian apabila mayat itu enggan menulis kejahatannya, Malaikat itu akan mengangkat tongkat pemukul dan dipukulnya mayat itu, maka berkata mayat: "Angkatlah dariku tongkat ini agar aku boleh menuliskannya." Maka mayat pun menuliskan segala kejahatannya dan kebaikannya tanpa tinggal walaupun sebesar habuk. Kemudian Malaikat meminta mayat untuk mengecapkannya. Maka berkata mayat: “Dengan apa hendak aku capkan?" Maka berkata Malaikat: "Kamu capkan dengan kuku kamu." Maka mayat pun memperlakukan sebagaimana yang diperintahkan oleh Malaikat. Setelah itu Malaikat pun menggantungkan tulisannya itu di lehernya hingga hari Kiamat. Firman Allah: 

"Dan tiap-tiap manusia itu telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya dan Kami keluarkan baginya pada hari Kiamat sebuah kitab yang dijumpai terbuka." 
(al Isra': 13) 

Setelah itu masuk pula Mungkar dan Nankir dan bermulalah soal jawab dengan si mayat mengenai Ketuhanan, Kenabian dan sebagainya. Jika mayat tidak dapat menjawab, maka ianya akan disiksa dengan siksaan yang pedih. Begitulah keadaannya di dalam kubur. Di dalam kubur lagi sudah dihukum di atas perbuatan yang dilakukan. Kalau mayat itu calon syurga, di dalam kubur lagi sudah ditunjukkan tempatnya. Dan begitu juga ahli neraka, tempat siksaannya juga telah ditunjukkan.

( 1 - 2 )